Mengenal Dia dan Segala FirmanNYA ( Gilgal ke Yordan)


2 Raja Raja 2: 1-14, Gilgal ke Yordan adalah Sebuah perjalan Elisa bersama dengan Elia dimana tujuan dari perjalannya Elia akan angkat ke sorga dan Elisa akan menggantikannya. 

Perjalan ini adalah sebuah gambaran dalam perjalanan hidup manusia untuk mengenal dan memahami seluruh kehendak dan pikiran Allah dalam hidup manusia. Hal ini diperlihatkan bagaimana Tuhan ingin mengangkat Elia dalam angin badai, Maka Tuhan pun menyediakan hamba yang lain untuk mengenal Dia dan menjalan apa yang kehendak dan rencana Tuhan. 

Ketika Tuhan pilih seseorang untuk mengantikan salah satu hambaNYA, semuanya harus sesuai dengan keputusan dan ketetapan Tuhan. Hal ini dibuktikan bagimana Elisa melewati jalan  hidup untuk mengenal Allah sepenuhnya dan sepenuh hati. Bahkan jika kita mengikuti terus hingga akhirnya, kita mengetahui bahwa Elisa diberikan apa yang dia perlukan untuk melayani Tuhan atau menjadi alat Tuhan. 

Perhatikan ayat 1 dalam 2 raja raja 2 dikatakan demikian :Menjelang saatnya TUHAN hendak menaikkan  Elia ke sorga dalam angin badai,  Elia dan Elisa  sedang berjalan dari Gilgal

Gilgal

Gilgal adalah sebuah kota di batas timur Yeriko dimana di atas tanah itu berdiri 12 batu yang diambil dari sungai Yordan oleh Yosua. Jika kita melihat dalam Yosua 4 :1 sampai ayat 24, dijelaskan dengan terperinci bagaimana proses batu itu diambil oleh orang Israel terpilih yang mewakili sukunya dan ditegakkan oleh yosua di sana. 



Dan dalam ayat ke 20-24 dikatakan : "Kedua belas batu yang diambil dari sungai Yordan itu ditegakkan oleh Yosua di Gilgal.  Dan berkatalah ia kepada orang Israel, demikian: "Apabila di kemudian hari anak-anakmu bertanya kepada ayahnya: Apakah arti batu-batu ini?

maka haruslah kamu beritahukan kepada anak-anakmu, begini: Israel telah menyeberangi sungai Yordan ini di tanah yang kering! -- sebab TUHAN, Allahmu, telah mengeringkan di depan kamu air sungai Yordan, sampai kamu dapat menyeberang seperti yang telah dilakukan TUHAN, Allahmu, dengan Laut Teberau, yang telah dikeringkan-Nya di depan kita, sampai kita dapat menyeberang,  supaya semua bangsa di bumi tahu, bahwa kuat tangan TUHAN, dan supaya mereka selalu takut kepada TUHAN, Allahmu." 

 Dari ayat diatas kita melihat bagaimana Gilgal adalah dasar pengenalan Allah bagi orang Israel generasi yang baru bahwa Allah yang mereka kenal adalah Allah yang kuat dan dapat melakukan Hal yang ajaib. 

Dan pada pasal ke 5 kita melihat bahwa di Gilgal pun Tuhan menyatakan perjanjiannya kepada semua anaknya dengan sunat yang dilakukan oleh Yosua. Hal ini dilakukan oleh Yosua sebagai pembaharuan akan janji setia mereka kepada Allah ( hukum Tuhan dalam kitab Keluaran). Dan jika kita baca terus pada Yosua 5:9-10 dikatakan demikian " Dan berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Hari ini telah Kuhapuskan cela Mesir itu dari padamu." Itulah sebabnya nama tempat itu disebut Gilgal sampai sekarang. Sementara berkemah di Gilgal, orang Israel itu merayakan Paskah pada hari yang keempat belas bulan itu, pada waktu petang, di dataran Yerikho.

Dengan adanya pembaharuan ini umat Tuhan yang telah memiliki kasih karunia untuk masuk Kanaan akan mengingat bagaimana Allah berkuasa menolong dan menghapus dosa / kecacatan manusia ( identitas baru sebagai anak Allah) . Dari Gilgal awal proses umat Tuhan pengenalan Allah yang berkuasa dan penyelamat. 

Dimana jika kita melihat dalam ayat ke 11 dan 12 dikatakan demikian : "  Lalu pada hari sesudah Paskah mereka makan hasil negeri itu, yakni roti yang tidak beragi dan bertih gandum, pada hari itu juga. Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya setelah mereka makan hasil negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan."

Pada saat disanalah manna yang Tuhan berikan tidak dilanjutkan ( Keluaran 16: 35), ketika mereka menerima janji Tuhan. Mereka makan apa yang Tuhan janjikan yaitu Roti tidak beragi dan bertih gandum. 

Jika kita merujuk pada Yohanes 6: 48-51, Maka dikatakan bahwa Yesuslah Roti hidup itu dialah roti yang tidak beragi yang diberikan Allah atas janjinya kepada orang yang percaya. Dialah dasar atas pengenalan kita akan Allah yang sesungguhnya dan kuasaNYA dalam hidup kita. Dialah yang membawa hidup kekal kepada orang percaya melalui kematianNYA di atas kayu salib. 

Dan ketika kita melihat kata bertih gandum, menurut kamus kbbi adalah beras / gandum  yang disangrai di kuali sampai kulitnya pecah meletup dan jika kita mengacu pada Wahyu 6:6 dan Matius 13: 24- 30, Maka gandum berbicara orang percaya atau umat Tuhan dan bertih gandum menandakan  lahirnya orang percaya yang sungguh kepada Allah. Dimana dari kelahiran, kematian, dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus melahirkan orang percaya yang sungguh dan berkenan kepada Allah 

Inilah Gilgal  yang merupakan janji Allah dan menjadi dasar bagi orang yang percaya (identitas) . Dimana manna adalah ketetapan Tuhan yang diberikan kepada manusia tetapi manusia itu sendiri tidak mampu untuk melakukannya. Sehingga perjanjian dalam Kristus Yesus yang menopang dan membantu kita untuk dapat berjalan dalam ketetapan dan kehendak Allah. 

Dari Gilgal kita akan melihat bagaimana rencana Tuhan menunjukan sikap seorang anak Tuhan yang setia dan taat sebagai seorang hamba.  Seorang hamba yang ingin selalu dekat dengan tuannya. Ketika kita melihat dalam ayat ke 2 bagaimana Elia menanyakan dan menyaran Elisa untuk tinggal di Gilgal saja, karena Tuhan menyuruh Elia ke Betel. Elisa dengan sigap tidak mau berpisah dengan tuannya sedikit pun. Sehingga mereka pun sampai di Betel. 

Betel


 

Betel adalah sebuah kota dalam kejadian 28:11-19 dikatakan bagaimana tempat bertemu yakub dengan Tuhan. Dimana yakub melihat pintu sorga terbuka dan Tuhan Yesus Kristus berbicara kepadanya. Inilah pertemuan yakub dan mengenal Allah yang luar biasa yang mengatur Hidupnya. 

Bahkan jika kita melihat dalam ayat ke 20-22 dikatakan bahwa " Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,  sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."

Bahwa di Betel, Yakub menaruh keyakinan dan segala perkara di dalam tangan Tuhan. Dia mau meyakinkan dirinya dengan mengikatkan hidupnya kepada Tuhan. Sehingga apa yang yakub punya Dia berikan kepada Allah ( termasuk kehormatan yang dia miliki untuk Allah). Hal ini pun yang seharusnya terjadi kepada orang percaya, setia dan ketaatan adalah dasar sebuah  pengenalan. Dari sana kita harus mengikatkan hidup kita kepada Tuhan Yesus Kristus. Dimana setia dan taat dalam segala perkara, bahkan berpaut terus kepada Tuhan Yesus Kristus dalam segala perkara. 

Hal ini pun kita lihat dalam 2 Raja Raja 2:3-4 dikatakan demikian" Pada waktu itu keluarlah rombongan nabi yang ada di Betel mendapatkan Elisa, lalu berkatalah mereka kepadanya: "Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?" Jawabnya: "Aku juga tahu, diamlah!"  Berkatalah Elia kepadanya: "Hai Elisa, baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho." Tetapi jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu sampailah mereka di Yerikho."

Elisa tetap bertahan dengan tidak bimbang sedikit pun untuk ikut walaupun hal yang susah akan datang dan menanti didepan dia. Orang percaya yang sungguh pasti Tuhan tunjuk apa yang akan terjadi dan apa yang harus kita kerjakan. Ketika kita setia dan taat, Maka selanjutnya kita akan mengandalkan Tuhan Yesus Kristus seumur hidup kita. 

Maka dalam Keluaran 33:13-17 dikatakan demikian "  Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu."  Lalu Ia berfirman: "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu."  Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini. Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?"  Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau."

Tuhan Yesus Kristus pasti memberikan yang sangat baik buat orang percaya. Tetapi tahap pertama setia dan taat kepada Tuhan Yesus Kristus, semakin hari semakin kokoh dalam Tuhan Yesus Kristus bahkan mengikatkan diri untuk selalu hidup bersama Tuhan Yesus Kristus. Walaupun tidak mudah Dan akan banyak kejadian didepan. 

Hal ini terbukti dengan Elisa tidak terseret untuk ikut apa kata nabi di Betel. Tetapi fokus untuk tetap ikut Elia ke mana Dia akan pergi. Bahkan Elia pun menanyakan Hal yang sama seperti di Gilgal, tetapi jawaban Elisa tetap sama Dan terus ikut Elia kemana dia pergi. 

Yerikho

 


Ketika sampai di Yerikho, dalam 2 Raja Raja 2: 5 kembali dikatakan oleh rombongan nabi di Yeriko pertanyaan yang sama  dengan yang ada di Betel. Jawaban Elisa pun tetap sama. Tetapi perhatikan ayat ke 7 dan 8 dikatakan demikian" Lima puluh orang dari rombongan nabi itu ikut berjalan, tetapi mereka berdiri memandang dari jauh, ketika keduanya berdiri di tepi sungai Yordan.

Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke atas air itu, maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang kering."

Kota Yerikho sendiri mengambarkan sebuah kepercayaan yang kokoh untuk melangkah dan mengikuti pola Tuhan dapat mengalahkan kekuatan duniawi. Hal ini bisa dilihat dalam Yosua 5:13 - 6:27, kita bisa melihat bagaimana Yerikho sebagai kota yang kuat tetapi ingat kesetiaan dan ketaatan kita ( Gilgal ) membawa kita kepada Betel ( pengikatan diri ) kepada Tuhan. Dari Betel kita dibawa kepada Yerikho ( kepercayaan yang penuh kepada Allah ). 

Kita melihat dalam Yosua 5: 13 bagaimana yosua yang  mengikat diri kepada Tuhan, selalu Tuhan Yesus Kristus peringatkan jika ada hal yang tidak berkenan kepada Allah.  Tetapi ketika kita taat , setia, mengikatkan hidup kita Sehingga memiliki kepercayaan penuh ,  Tuhan pun memberikan peringat kepada orang percaya Dan ketika kita diperingatkan dan memohon ampun. Maka kasih setia Tuhan, kuasa , kemurahan , Dan kemenangan pun Tuhan Yesus Kristus berlakukan atas hidup orang percaya. 

Bukan dengan dengan hal yang biasa tetapi dengan caranya Tuhan. Dalam Yosua pasal 6 dikatakan dengan jelas bahwa Yosua menang melawan bangsa Yerikho, hanya dengan nyanyian sorakan suara mereka, mereka dapat merobohkan tembok Yerikho yang begitu kuat dan kokoh. Mereka menyerahkan hal yang mustahil dalam kehendak Tuhan Yesus Kristus

Lalu perhatikan apa yang dilakukan oleh Lima puluh rombongan nabi di Yerikho ? Mereka berdiri memandang dari jauh ketika mereka ada di tepi sungai Yordan. Hal ini yang sering kali manusia lakukan, mereka tidak mau ikut maunya Tuhan dan hanya berhenti pada posisi tertentu. Mereka akan hanya melihat bagaimana Tuhan mau menyatakan mujizat-Nya dan berperan dalam hidup mereka.

Bahkan perhatikan ketika Elisa kembali ke Yeriko dan bertemu dengan rombongan nabi  yang hanya memandang mereka dari jauh. dalam 2 raja raja 2: 15-18 dikatakan mereka tahu bahwa Elisa sudah menerima apa yang Tuhan janjikan, lalu mereka meminta Elisa untuk mengizinkan mereka mencari Elia sekiranya Elia di hempaskan oleh Tuhan dimana. Hal ini mengajarkan kita bahwa orang yang tidak mengenal rencana Tuhan hanya berpikir secara logika manusia dan cenderung tidak taat akan rencana Tuhan dalam hidupnya.

Tetapi jika kita melihat dari seluruh Firman Tuhan bahwa Yerikho berbicara kepercayaan yang penuh kepada Allah, akan mampu mengalahkan segalanya. Tetapi sungai Yordan berbicara tentang perintah dan peraturan Tuhan yang penuh atas hidup orang percaya. 

Hal ini memang tidak enak, tetapi inilah yang Tuhan Yesus Kristus mau dalam hidup manusia. Yaitu manusia yang sesuai dan serupa dengan Allah. Dimana manusia memiliki seluruh kehendak dan isi hati Allah dalam Hidupnya. Hal ini di pertegas dalam Filipi 2:4-5 dikatakan demikian : " dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus," 

Dimana jika kita baca ayat seterusnya dalam Filipi 2 :1 - 18  dikatakan bahwa manusia memiliki pemikiran dan hidup bukan buat dunia ini, tetapi bekerja kepada Allah sepenuhnya. Bukan dengan cara duniawi tetapi cara Allah yang selalu membangkitkan semangat dan menguatkan manusia untuk bertahan dalam kehidupan yang benar dan Kudus. 

Sungai Yordan



Jika kita melihat lebih dalam tentang sungai Yordan ini , Maka dalam Yosua 3; 11-13 dikatakan demikian : " sesungguhnya, tabut perjanjian Tuhan semesta bumi berjalan menyeberang di depan kamu, masuk ke sungai Yordan.Maka sekarang, pilihlah dua belas orang dari suku-suku Israel, seorang dari tiap-tiap suku. Segera sesudah kaki para imam pengangkat tabut TUHAN, Tuhan semesta bumi, berhenti di dalam air sungai Yordan, maka air sungai Yordan itu akan terputus; air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir menjadi bendungan."

Sungai bagi perjalan manusia khususnya orang Israel  berbicara tentang batasan atau limit manusia. Dimana seringkali manusia menaruh limit untuk tidak terus berjalan bersama dengan Tuhan. Coba bandingkan dalam keluaran 14: 1 - 14 diceritakan bagaimana takutnya manusia ( orang Israel ) melihat orang Mesir mengejar mereka dan mau membinasahkan mereka.  Inilah pikiran dan kapasitas manusia dalam berpikir logika dan emosional ( kedagingan). Mereka anggap bahwa apa yang Tuhan kerjakan hanya sebatas pemikiran mereka saja.  Tetapi dalam ayat 15 -29 , Tuhan Yesus Kristus menyatakan kuasa dan keberadaanya dalam manusia yang percaya sepenuhnya kepada Allah. 

sehingga ketika kita kembali kepada 2 Raja raja 2: 8 dikatakan " Elia mengambil jubahnya,  digulungnya, dipukulkannya  ke atas air itu, maka terbagilah  air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang kering. " Puji Tuhan .. inilah yang terjadi jika orang percaya kepada Allah dengan sepenuhnya, seberapapun limit manusia yang kita punya Tuhan bisa hancurkan. Karena ada Kuasa Allah (Roh Kudus) yang menolong dan memberikan kekuatan untuk kita mampu mengenal Tuhan dan segala FirmanNYA sampai menjadi manusia yang sesuai dengan kehendak Allah.  

Awal Perjalan Hidup 

dari perjalanan kita Gilgal ( Pengakuan yang sungguh kita kepada Tuhan Yesus Kristus / Identitas anak Tuhan Yesus Kritus ) membawa kita kepada Betel ( pengikatan diri ) kepada Tuhan. Dari Betel kita dibawa kepada Yerikho ( kepercayaan yang penuh kepada Allah ). Dari Yeriko dibawa ke Sungai Yordan ( Pengharapan apa yang tidak dilihat).  Maka tiba saatnya Elisa mendapat apa yang dia mau dalam hidupnya. 

Maka apa yang diminta Elisa dari Elia dalam ayat ke 9 dan 10 dikatakan demikian :" Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: "Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu." Jawab Elisa: "Biarlah kiranya aku mendapat dua l  bagian dari rohmu ." Berkatalah Elia: "Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi."

kata "Dua bagian dari rohmu" bukan berati dua kali ganda / memiliki kekuatan yang hebat dari hamba Tuhan sebelumnya. Tetapi kata " Dua bagian dari rohmu " mengacu pada Skematologi dalam kejadian 1 : 1- 8  dimana Elisa ingin mengenal Allah sesungguhnya dan segala FirmanNYA

Hal ini dipertegas dalam Yohanes 8: 55- 56  bagaimana Yesus Kristus pun menyatakan apa yang harus menjadi  dasar dalam hidup manusia yaitu mengenal Allah sesungguhnya dan segala FirmanNYA (Skematologi 1 dan Skematologi  2), Maka kita harus tunjukan identitas kita sebagai pengikut Tuhan yang dilanjutkan dengan mengikatkan hidup kita selamanya kepada Tuhan ( mau di atur oleh Tuhan ),  percaya kepada Tuhan atas segal hal , dan selalu berharap kepada Tuhan  sepenuhnya. 

Tetapi  dalam Amos 5:4-6 dikatakan bahwa : " Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: "Carilah Aku, maka kamu akan hidup! Janganlah kamu mencari Betel, janganlah pergi ke Gilgal dan janganlah menyeberang ke Bersyeba,  sebab Gilgal pasti masuk ke dalam pembuangan dan Betel akan lenyap." Carilah TUHAN, maka kamu akan hidup, supaya jangan Ia memasuki keturunan Yusuf bagaikan api, yang memakannya habis dengan tidak ada yang memadamkan bagi Betel." 

Hal ini menegaskan agar kita tidak mencari - cari perkara seolah oleh kita mengikat diri dengan Tuhan ( pengingkar kuasa Tuhan - 2 Timotius 3:5)  dan pergi ke tempat yang seolah olah kuasa Tuhan Yesus ada dimana ( krisis identitas - Matius 24:23 ) . Tetapi Fokus cari Tuhan ( pertahankan identitas dengan setia dan taat kepada Firman Tuhan - Markus 12:30 ). Supaya kita hidup / berkenan kepada Allah dan tidak menghukum manusia kepada kemunafikan manusia dalam rupa sosial budaya yang seolah oleh berkenan kepada Tuhan. 

Maka sekarang Pertahankan Identitas kita dan maju terus pandang kepada Tuhan Yesus Kristus saja . maka kita akan melihat bagaimana hidup kita terus berjalan dalam berkenan kepada Allah bahkan menjadi hamba Tuhan Yesus Kristus yang sesungguhnya.  Maka hamba tersebut pastinya akan memiliki pengalaman untuk bertumbuh dengan Tuhan ( hari ke 3 ) , menjadi Terang ( hari ke 4 )  , menjadi makanan bagi orang lain dan mengenal Misi Tuhan ( hari ke 5) , menjadi manusia tahan uji dan manusia yang berkenan kepada Allah ( hari ke 6), dan pada akhirnya Tuhan dapat mengakui bahwa kita adalah hamba yang setia ( Hari ke 7 ) . 

Kiranya Tuhan Yesus Kristus tolong dan berikan pengertian kepada kita semua. 

 
Renungan Harian Remaja GPdI