Apa "semuanya sama saja "?

Di zaman yang semakin modern seperti sekarang ini sering kali manusia selalu berpikir simple dan tidak mau ambil pusing apa yang terjadi saat ini. Bahkan mereka menyamakan satu yang berbeda dengan yang lain. Bahkan mereka memukul rata segala hal termasuk dalam hal kepercayaan mereka. 
Bahkan sering kali segala hal dipukul rata dengan sebuah "ilmu pengetahuan" sehingga mereka ngambil sebuah kesimpulan bahwa semua harus disama ratakan. Semua itu ada standard Baru yang mereka buat menurut keyakinan hidup mereka sendiri. 

Sehingga dalam hal pengenalan akan pribadi Tuhan Yesus Kristus semakin biasa saja. Bahkan menganggap Tuhan Yesus Kristus sama dengan dewa atau baal yang mengaku punya kuasa, bahkan orang percaya pun banyak yang  terpengaruh dan memasukan hal yang bukan Firman menjadi seolah olah Firman. Hal ini dikarenakan kata "semuanya sama saja".

- Semua Peraturan sama saja  

Hal ini sebenarnya sudah diperingatkan dalam Firman Tuhan yang pertama dalam kitab kejadian 3: 1-6. Kita melihat bagaimana perempuan melanggar perintah Tuhan Yesus Kristus karena menurut Hawa pohon pengetahuan itu baik dan sedap kelihatannya ( sama seperti pohon yang lainnya) dan memberikan pengertian ( ada hal baru yang baik menurut dia jika mencoba hal tersebut adalah baik ).

Coba kita lihat apa yang terjadi ketika Hawa makan bersama dengan Adam.  Dalam kejadian 3;7-8 dikatakan demikian " Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman." 

Dengan menyamakan pohon pengetahuan yang baik dan jahat dengan pohon lainnya, mereka sadar bahwa mereka itu telanjang ( tidak memiliki apa-apa). Dengan pengertian yang mereka dapat membuat mereka menjadi takut kepada Tuhan ( mereka berbeda dengan Tuhan Yesus Kristus).  

Hal ini pun juga terjadi kepada Kain dan Habel, mereka yang hidup setelah Adam pun memiliki pengertian dan pengenalan Allah yang berbeda satu dengan lainnya. Tetapi lihat Kain dalam ayat 4-5 dikatakan demikian " Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,   tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.

Ketika kita menyamakan semua perintah Allah dengan apa yang manusia tahu, Maka hal yang terpenting yaitu pengenalan akan pribadi Tuhan Yesus Kristus itu menjadi hilang. Kain tidak mengenal Tuhan Yesus Kristus dengan benar (Ibrani 11:4) dan hatinya tidak benar benar tertuju kepada Tuhan (Mat 23:25-26). Dan kedua hal ini dianggap jahat oleh Tuhan Yesus Kristus. 

Kedua hal ini, mengacu kepada kitab Amos 5: 4-6 dikatakan demikian" Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: "Carilah Aku, maka kamu akan hidup! Janganlah kamu mencari Betel, janganlah pergi ke Gilgal dan janganlah menyeberang ke Bersyeba,  sebab Gilgal pasti masuk ke dalam pembuangan dan Betel akan lenyap." Carilah TUHAN, maka kamu akan hidup, supaya jangan Ia memasuki keturunan Yusuf bagaikan api, yang memakannya habis dengan tidak ada yang memadamkan bagi Betel." 

Hal ini pernah kita bahas sebelumnya dalam kisah Elisa Dan Elia ( dalam artikel "Mengenal Dia dan segala FirmanNya") , Hal ini menegaskan bagaimana kita benar benar harus memiliki identitas yang sesungguhnya (mengenal Tuhan Yesus Kristus sepenuhnya) dan mengikat diri dengan Tuhan. Sehingga kita tidak mencari - cari perkara seolah oleh kita mengikat diri dengan Tuhan (pengingkar kuasa Tuhan - 2 Timotius 3:5)  dan pergi ke tempat yang seolah olah kuasa Tuhan Yesus ada dimana (krisis identitas - Matius 24:23) . 

Seperti halnya  Kain yang menyamakan semua perintah Allah dengan pemikiran sendiri yang tidak benar. Dari hal yang tidak benar itu membuat Kain mengabaikan  peringatan Tuhan dan melakukan dosa yang lebih dalam lagi,  dengan cara membunuh Habel. 

Tetapi perhatikan dalam perkembangannya dari Kejadian 4:17 - Kejadian 6 , apa yang terjadi ? Kejahatan manusia semakin bertambah tambah, hal ini dipeparah dalam kejadian 6:2-5 Sehingga ayat 6-7 dikatakan demikian: "maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.

Inilah konsep Kain yang pasal 4 terus berkembang dan pasal 6 menyatakan bahwa "semuanya peraturan sama saja " - (tidak taat kepada Allah) seperti perkawinan campur, tidak mempedulikan suara Tuhan, lebih mementingkan kedinginan daging,  dan sebagainya. Hanya Nuh yang hidup benar, tidak bercela dan bergaul dengan Allah (mengenal Tuhan dan segala FirmanNya).

Maka ketika penghukuman terjadi, Nuh  yang tidak menyamakan semua firman Tuhan dengan yang lain melainkan melakukan hal yang tepat dengan perintah Tuhan Yesus Kristus. Maka Nuh mengalami pertumbuhan akan pengenalan Tuhan yang lebih lagi. 

Maka perhatikan dalam kejadian 8 apa yang terjadi disana, setelah semua manusia yang menyamakan semua perintah Allah dengan pemikiran sendiri. Maka Nuh yang tidak menyamakan hidupnya dengan prinsip " semua sama saja " mendapatkan anugrah dan belas kasih Allah untuk hidup dan perjanjian Allah dalam hidupnya. 

Hal ini diperjelas dalam ayat yang ke 9 dijelaskan bahwa Tuhan Yesus Kristus mengikat perjanjian dengan Nuh. Dimana perjanjian itu masih berlaku hingga saat ini . Dimana dalam ayat yang 13 -15 dikatakan demikian :" Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan,  maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.

Ada janji yang indah yang Tuhan Yesus Kristus tetapkan atas perintah Allah. Maka dengan jelas kita melihat dasar yang paling dasar dalam mengenal Dia dan segala FirmanNya adalah berbeda dengan dunia (setia kepada Tuhan, ketaatan kepada segala Firman Tuhan, menyerahkan hidup kepada Tuhan dan berharap hanya kepada Tuhan Yesus Kristus dengan sungguh) 

Barulah orang tersebut dapat bertumbuh, dapat berbuah, dapat bercahaya , dapat menyerahkan hidupnya , dan membuktikan diri sampai mencapai standard yang Tuhan Yesus Kristus inginkan dalam hidup manusia. 

Tetapi dalam perjalan panjang manusia, sering kali dan bahkan dengan memaksa manusia ingin mengeleminasi setiap perbedaan yang ada agar dapat diakui oleh manusia lain. Hal ini kita lihat bagaimana dari keturunan Ham yang telah memiliki pemikiran yang sama dengan orang zaman Nuh memiliki keturunan yang secara langsung kembali menyamakan kembali hukum Tuhan dengan hukum hatinya yang sebenarnya berbeda.

Dalam artikel "Sosial Budaya dan tatanan  kehidupan Baru" kita pernah membahas bahwa kejadian Babel menjadi awal kebenaran semu manusia melawan dengan kenormalaan Allah. Bahkan dalam kejadian 11, kita melihat manusia seolah olah berbuat lebih baik dengan menyamakan hukum Tuhan. Tetapi Apa yang mereka lakukan malah melawan hukum Tuhan yang absolute dan kekal. 

Maka dengan tegas, Dalam kejadian 11: 7 dikatakan demikian " Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.

Dengan manusia mencoba menyamakan logika dan pengetahuan mereka ke dalam Hukum Tuhan, Maka secara sadar maupun tidak mereka mencoba untuk hidup diatas hukum yang mereka buat sendiri dan meninggalkan identitas yang Allah berikan dalam hidup mereka. 

Hal ini berbeda dengan bagaimana Sem dan keturunannya yang tetap menjaga identitas untuk taat kepada Allah dan menjadi berbeda di tengah manusia yang mulai tersebar ke seluruh bumi. Bahkan secara perlahan banyak kelompok manusia yang tersebar dari kejadian Babel sudah mulai memiliki sosial budaya ( identitasnya sendiri)  dengan animisme yang mereka percayai. 

Sampai pada kejadian 12, bagaimana Allah memanggil Abram untuk mengenal Tuhan dan segala FirmanNya lebih mendalam serta membuat Abraham bertumbuh dalam pengenalan dan Firman Allah  dan menjadi saksi yang sesungguhnya bagi bangsa di seluruh dunia. 

- Semua Pemimpin sama saja

Tetapi perhatikan pula pada kejadian 13 apa yang terjadi pada Abraham dan Lot. Dalam Kejadian 13:6-7 dikatakan demikian : " Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama.Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan para gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu." 


Ada perkelahian yang terjadi di antara pengikut Tuhan. Gembala Abraham dan gembala Lot  berdebat tentang tanah untuk menampung harta mereka / kapasitas kepemimpinan Abraham dan Lot. Dimana sering Kali bahwa orang yang terdekat di anggap memiliki kapasitas yang sama. Sehingga mereka bilang ikut siapa pun akan memiliki hasil yang sama. 

Tetapi perhatikan dalam pasal 12-13 apakah Lot memiliki hubungan dengan Tuhan ? Apakah Lot memiliki perjanjian dengan Tuhan ? Apakah Lot mengenal Tuhan ? Lot sangat minim memiliki pengenalan akan Tuhan dan segala Firman Tuhan, dia hanya mengikuti Abraham saja. 

Ketika Abraham bicara kepada Lot dalam Kejadian 13:8-9  dikatakan bahwa :"Maka berkatalah Abram kepada Lot: "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat. Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri."

Maka apa yang dilakukan Lot ? dalam ayat ke 10 dikatakan demikian:" Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. — Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. —  "

Lot melihat apa yang indah dengan matanya, Apa yang baik menurut hatinya. Tetapi perhatikan apa yang dicatat dalam Firman Allah bahwa Hal itu dilihat sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora ( Kejadian 13:12-13) . Manusia yang dekat dengan manusia memiliki hubungan dengan Tuhan, tidak otomatis dia mengenal Tuhan dan mengerti segala FirmanNya.  Yang menjadi penting adalah pribadi kita sendiri yang mengenal Tuhan dan segala FirmanNya. Sehingga kita tidak menyamakan hukum hukum Tuhan dengan hukum manusia. 

Sedangkan apa yang di dapat Abraham,  dalam kejadian 13: 14-17 dikatakan bahwa Abraham mendapatkan apa yang terbaik dari pemberian Tuhan walaupun di lihat dunia kurang bagus.  Tetapi perhatikan apa yang Tuhan memberikan kepada Abraham, Apa yang dilihat oleh Abraham menjadi miliknya dan keturunan akan banyak seperti debu tanah. Pengenalan Tuhan Yesus Kristus dan FirmanNya tidak sama kita mengenal manusia dengan manusia lainnya.  

Disini kita melihat perbedaan yang sangat mencolok, dimana status persaudaraanya Abraham dan Lot yang sangat  dekat, kapasitas kepemimpinan yang hampir sama. Tetapi untuk urusan mengenal Tuhan dan segala FirmanNya, menjadi bantu sandungan bagi lot untuk jatuh ke dalam sebuah hal yang tidak pernah diharapkan oleh lot dan keluarga ( Kejadian 19) . 

Coba bandingkan dengan 1 Samuel 3, Apa yang terjadi disana. Dalam pasal sebelumnya kita melihat bagaimana kelakuan dari imam Eli serta kedua anaknya, yaitu Hofni dan Pinehas, yang menyamakan semua perintah Allah dengan perintah manusia. Dimana imam Eli hanya menegur anak anaknya karena menganggap ringan hukum Tuhan dan lebih mengutamakan  kapasitas kepemimpinan mereka (logika dan kebenaran semu manusia). Bahkan dikatakan dalam Firman Tuhan Imam Eli lebih menghormati anak anaknya dibandingkan Allah ( 1 Samuel 2: 29), ini adalah sebuah kata yang sebenarnya menggambarkan, bagaimana parahnya imam Eli dan anaknya lebih memikirkan kebutuhan jasmani, ego, dan hawa nafsu mereka. 

ketika kita mengenal Tuhan dan segala FirmanNya, Maka segala hal yang menyangkut dengan Allah harus diutamakan dibandingkan hal lainnya.  Hal ini dapat kita melihat dalam Ulangan 6:5 dan Matius 22: 37 yang merupakan hukum pertama dan yang utama. Hal ini diperlihatkan dan ditunjukkan bagi orang yang mengenal Dia dan segala FirmanNya. 

Sehingga kita mengenal bahwa sesorang pemimpin yang baik bukanlah sesorang yang gagah secara fisik tetapi orang yang mengenal Tuhan Yesus Kristus dan segala FirmanNya. Orang yang selalu mengutamakan Tuhan selalu mau melakukan apa yang benar, mengandalkan Tuhan Dan berharap kepada Tuhan Yesus Kristus. Mereka tidak mengandalkan logika dan kebenaran semu yang mereka punya untuk memikirkan hal jasmani, ego, dan Hawa nafsu ( loba - keserakahan manusia ) 

Hal ini kita lihat dalam Samuel yang Tuhan panggil untuk belajar mengenal Dia dan segala FirmanNya. Bahkan Samuel pada akhirnya dipilih untuk menjadi seorang nabi yang harus menyampaikan Firman Tuhan kepada orang Israel ( identitas bagi Hamba Allah yang hidup). Berbeda dengan imam Eli yang harus mati karena mendengar tabut Allah di rebut bangsa filistin ( tabut Allah adalah identitas orang Israel  Dan ketika tabut diambil ini adalah Krisis identitas yang terjadi karena tidak mendengar Firman Tuhan) . 

Ketika kita mengenal Dia dan melakukan segala FirmanNya, Maka inilah alangkah awal kita untuk dapat bertumbuh menjadi seorang yang menyatakan terang Tuhan dalam hidupnya. Karena mengenal Tuhan dan segala FirmanNya bukan berbicara kemampuan manusia, tetapi hati manusia yang percaya dan selalu mengandalkan Kebenaran Allah dalam hidupnya. 

- Mengenal Yesus tidak sama seperti yang lain 

Hal ini diperkuat bagaimana Tuhan Yesus Kristus ketika masih berumur dua belas tahun berada di bait Allah untuk menyatakan kehendak BapaNya. Seperti halnya  Samuel kecil  belajar mengenal kehendak Allah, Yesus kecil pun menyatakan kehendak BapaNya agar kita belajar bahwa dari anak anak kecil pun mereka harus mengenal Tuhan Yesus Kristus dan bertumbuh dalam Firman Tuhan. 

Sehingga mengenapi Amsal 3: 3-4 yang berkata demikian :" Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia. "

Kondisi saat ini tidak mudah bagi orang dewasa, tetapi tahukah kita bahwa kondisi anak anak kita pun sering kali kita pertaruhkan dalam bahaya. Bahaya yang mengancam bukan hal material tetapi prepektif / sudut pandang manusia yang dari kecil selalu mengarah kepada semua hal sama saja.

Ketidakpedulian orang tua sebagai pemimpin membawa kita kepada Imam Eli. Dimana anak hanya sebagai aset yang harus dapat bertahan hidup , harus eksis, harus menjadi penganti ayahnya, dan sebagainya. Tetapi yang terlupakan bagaimana kita mengenalkan Yesus yang terpenting dalam hidup mereka. 

Terlebih ketika orang tua menganggap anak memiliki kapasitas yang sama, kedekatan dengan orang tua , apakah sama saja ? Tentu tidak. Kita melihat Lot yang secara kapasitas punya kemampuan bahkan sama dengan Abraham menganggap hukum Allah sama saja dengan hukum dunia. 

Kita begitu banyak melihat proses penyamaan hukum Tuhan dengan dunia hanya karena hal jasmani, ego dan hawa nafsu ( loba - keserakahan manusia). Dunia akan terus berusaha memberikan makan ego dan Hawa nafsu manusia dengan seolah olah hukum Allah sama saja dengan dunia. 

Tetapi Yesus Kristus yang kita kenal berbeda dengan Dunia. Seperti Firman Tuhan dalam 1 Samuel 3:19 dikatakan demikian:" Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur. " FirmanNya dan kebenaran ya dan Amin ( kenormalaan Allah ) 

Maka kenormalaan Allah / mengenal Dia dan segala FirmanNya harus mendapatkan tempat tertinggi dalam hidup kita. Karena disitulah letak dasar kita berjalan dengan Tuhan Yesus Kristus. 

Ketika Amsal 3:4 berkata" maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.". Maka kita tahu proses bertumbuh , proses menjadi terang Tuhan, sampai serupa dengan Tuhan ( skematologi hari penciptaan : hari ke 3-6) adalah kasih, anugrah, penghargaan Allah atas pengenalan dia dan segala FirmanNya.  Maka coba perhatikan hanya hari ke 3-6  penciptaan, Firman Tuhan berkata " Allah melihat semuanya  itu baik". 

Hal ini dipertegas dalam Filipi 3:10-11  berkata :" Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. " 

Dimana Paulus menjelaskan bahwa yang menjadi kehendak dia adalah mengenal Tuhan dan kuasa kebangkitan-nya ( Firman Tuhan)  ( skematologi hari 1-2 ) berjalan bersama Tuhan untuk  persekutuan dalam penderitaan ( skematologi hari 6) Sehingga benar apa yang dikerjakan sesuai dengan kehendak Tuhan, Sehingga pada akhirnya kebangkitan antara orang mati ( skematologi hari 7) dimana semua dipertanggung jawab kepada Tuhan

Tetapi kembali dalam Amos 5:5 berkata :" Janganlah kamu mencari Betel, janganlah pergi ke Gilgal dan janganlah menyeberang ke Bersyeba, sebab Gilgal pasti masuk ke dalam pembuangan dan Betel akan lenyap." 

Kita jangan hanya fokus  di Gilgal (Identitas sebagai anak Tuhan) dan Betel ( mengikat diri dengan Tuhan ), tetapi Carilah Tuhan ( terus berjalan sampai mengenal Dia dan segala FirmanNya ) dan dapatkan kasih dan penghargaan dari Allah itu.  

Dan jika suatu saat kembali dunia menyamakan semua agama dalam dunia ini dan hukum yang berlaku di dalamnya. Kita sudah mengerti bahwa kita berbeda dan kita tetap berdiri seperti Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego ( Daniel 1,3,6). Percaya Apa yang di FirmanNya kepada kita tidak akan pernah dibiarkanNYA gugur.

Sebenarnya Masih banyak hal yang perlu kita bahas, tetapi kiranya Tuhan Yesus Kristus tolong dan Roh Kudus berikan pengertian kepada kita semua untuk hal ini.  Terpujilah nama Tuhan Yesus Kristus dulu, sekarang, dan selamanya. 


Renungan Harian Remaja GPdI