Hari kelima : binatang di laut dan udara - Skematologi Minggu Penciptaan

Hari kelima : binatang di laut dan udara
Dalam hari yang kelima ada hal yang Tuhan Yesus kerjakan bagi dunia ini. Mari kita baca dalam Kejadian 1: 20-23 dikatakan demikian “ Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk  yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala.  "  Maka Allah menciptakan  binatang-binatang laut  yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis  burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi  bertambah banyak."

Puji Tuhan, inilah hal yang Tuhan Yesus kerjakan selanjutnya untuk dunia ini. Dia menciptakan makhluk yang hidup di air dan di udara. Kalo kita sebutkan pasti banyak sekali macamnya. Dan juga makhluk yang hidup di udara, inipun juga banyak sekali burung model ini dan model itu. Sehingga bumi ini tidak sepi dan di penuhi oleh binatang yang sangat indah.  

Coba kita perhatikan, makhluk hidup apa yang Tuhan ciptakan ? dalam kejadian 1: 20 dijelaskan yang diceritakan makhluk laut  oleh Alkitab kita adalah ikan. Banyak hal yang dapat kita lihat skema / gambaran dari ikan yang berbicara  tentang bagaimana penyerahan diri manusia yang percaya kepada Tuhan seutuhnya untuk menjadi persembahan yang hidup.  


Turut dan setia akan Firman Tuhan = persembahan yang hidup  
Coba kita bandingkan dalam yohanes 6: 9 dikatakan demikian "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?  ". Jika kita melihat dalam Yohanes 6: 1-15 dikatakan bahwa bagaimana Tuhan Yesus Kristus memberikan orang banyak makanan dari seorang anak yang hanya memiliki 5 roti dan 2 ikan.

Jika kita melihat dalam Matius 26: 26 dikatakan demikian “ Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya  lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.". Roti digambarkan dengan Tubuh Kristus yang terpecah pecah bagi manusia yang percaya kepada Tuhan, supaya setiap kali kita makan roti itu kita mengingat akan pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib agar kita memperoleh keselamatan.

Sehingga kita melihat dalam ke dua ayat di atas bagaimana roti yang dibawa anak itu merupakan pengorbanan Yesus yang merupakan anugerah terbesar dalam hidup manusia, maka ikan yang di bawa anak berbicara juga tentang pengorbanan manusia untuk sesamanya.  Hal ini dapat kata lihat dari cerita seorang anak yang membawa bekal 5 roti dan 2 ikan.  Dalam Yohanes 6: 1-15 menceritakan bagaimana Petrus hanya menemukan anak itu yang membawa bekal yang menurut logika manusia sangat tidak akan cukup.

Tetapi kita melihat bahwa bagaimana anak itu mau membawa apa yang dia punya dan mengorbankan seluruhnya, tanpa banyak alasan dan tanpa tahu apa yang akan terjadi. Dia hanya percaya sepenuhnya apa yang dia punya  kepada Tuhan Yesus Kristus. Maka apa yang di dapat anak itu, bukan hanya dia yang tercukupi kebutuhannya tetapi semua orang tercukupi dan nama Tuhan Yesus dimuliakan.

Coba bandingkan dengan 22: 37- 39 yang menjelaskan demikian “ Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu , dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”  Setelah  kita belajar bagaimana Kasih Allah kepada manusia ( Hari pertama), maka pada tingkatan ini manusia yang percaya kepada Tuhan  harus diuji / keseriusannya untuk  penyerahan/ memberikan seluruh hidupnya taat kepada Tuhan Yesus Kristus dan terlebih untuk kemuliaan serta kebesaran  nama Tuhan Yesus Kristus. Hal ini dipertegas dalam Ayub 23 : 10 yang dikatakan demikian “ Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku ,  aku akan timbul seperti emas. ”. Sehingga jelas akan datang waktu pengujian yang akan membuktikan siap manusia yang percaya itu. Walaupun dalam pembuktian itu Manusia yang percaya kepada Tuhan  harus mengorbankan segala keinginan daging manusia yang percaya kepada Tuhan yang mungkin di anggap bodoh oleh orang yang tidak mengenal Tuhan.  

Coba kita bandingkan  1 korintus 1: 27 dikatakan demikian “ Tetapi apa yang bodoh  bagi dunia, dipilih  Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah  untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti,  dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti “. Maka jelas apa yang yang dikatakan Firman Tuhan, bahwa apa Tuhan Yesus perintahkan / minta dalam hidup kita harus kita berikan. Karena hal ini akan membuat kita belajar untuk sepenuhnya taat dan mengandalkan Tuhan, walaupun hal itu menyakitkan keinginan daging kita  bahkan hal tersebut adalah hal bodoh yang dilakukan menurut pandangan orang lain, tetapi sangat berharga di hadapan Tuhan.

Hal ini dapat kita lihat dalam kehidupan Abraham dalam kejadian 22: 1-19 yang menceritakan bagaimana ketaatan / pengorbanan Abrahan kepada Allah, walaupun dalam pikiran Abaraham terasa berat  harus mengorbankan anak dan setelah Tuhan berikan, Tuhan minta kembali dengan cara Ishak harus di korbankan kepada Tuhan. Tetapi apa yang terjadi, jika kita menyerahkan seluruhnya kepada Tuhan, ujian dan pencobaan yang manusia yang percaya  alami akan menghasilkan suatu yang manis yaitu timbul bagaikan emas serta mendapatkan kasih dan  penghargaan dalam pandangan Allah dan manusia ( Amsal 3: 4 dan Ayub 23: 10)  . Hal ini pun sudah terbukti dan masih dapat terbukti sampai saat ini, seperti contoh di atas  seorang anak yang membawa 5 roti dan 2 ikan dan  bapak Abaraham, memperoleh pembuktian yang nyata atas hidup mereka  bahkan mereka mendapatkan lebih dari  apa yang mereka harapkan.  .

Hal ini pun diajarkan dan di tunjukkan oleh Yesus Kristus ketika masih di dalam dunia, dalam Lukas 22: 42 dikatakan demikian “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.”  Kita melihat bagaimana Yesus sendiri dalam rupa manusia  rela memberikan nyawaNYA untuk menyelamatkan manusia yang percaya kepadaNYA dan menuruti kehendak Bapa. Maka kita lihat dalam Efesus  1: 20-22 dikatakan demikian” yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati  dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.

Bahkan hal ini di pertegas oleh Paulus dalam Roma 12 : 1 yang dikatakan demikian Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup , yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”  Sehingga dari ketiga hal diatas, kita mengerti sekarang, Jika hidup manusia yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus  dengan menyerahkan hidupnya untuk setia kepada Tuhan Yesus Kristus untuk taat dan  menjalankan segala kehendak Tuhan Yesus Kristus. Maka hidup orang percaya itu ,  merupakan suatu bukti dari ibadah yang sesungguhnya kepada Tuhan Yesus Kristus .

Iman yang teguh untuk menjadi saksi Tuhan  
Kita kembali dalam yohanes 6: 9 yang berbicara tentang 5 roti dan 2 ikan yang diberikan seorang anak kepada Tuhan Yesus Kristus, sudah melihat bahwa lima roti berbicara tentang Tubuh Kristus yang terpecah pecah yang adalah Anugerah Allah yang dinyatakan dalam Kristus Yesus yang setia kepada Tuhan.

Lalu kita baca  dalam Matius 4: 19 dikatakan demikian” Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia “   dan bandingkan dengan Lukas 5 : 10 dikatakan demikian” demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia”.

Jika kita melihat dari dua ayat di atas yang menyatakan bahwa ikan juga menggambarkan tentang manusia. Sehingga dua ikan dalam Yohanes 6: 9 dan dihubungkan dengan 1 Yohanes 2: 14b yang menjelaskan bagaimana iman yang kuat yang merupakan tingkat lanjut dari   pembuktian ketaatan kepada Tuhan Yesus Kristus sehingga manusia itu dapat menjangkau manusia lain yang belum percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Karena ini merupakan tugas selanjutnya dengan iman yang kuat seharusnya manusia yang percaya dapat menarik atau menenangkan jiwa manusia yang belum percaya bagi Tuhan, walaupun kondisinya berat dan tidak sesuai dengan keinginan manusia yang percaya bahkan menyakitkan.

Karena dalam Filipi 1: 29 dikatakan demikian “ Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,” dan Lukas 15 : 10 dikatakan demikian “ Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat. ” sehingga genaplah apa yang dikatakan dalam Firman Tuhan bahwa manusia yang percaya dan setia kepada Tuhan Yesus harus mempunyai iman yang teguh untuk dapat  mengambil bagian dalam penderitaan yang mendatang sukacita bagi Tuhan Yesus Kristus yaitu menjadi saksi Tuhan yang menjalankan fungsinya untuk memenangkan jiwa  bagi Tuhan dan bukan untuk kepentingan dirinya (Markus 16: 15) .
Karena hal dipertegas  dalam Yohanes 3:30 dikatakan demikian “ Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”  sehingga kita mengerti bahwa kesetiaan manusia yang percaya dan Iman yang teguh membawa manusia yang percaya kepada keyakinan Yohanes, bahwa Tuhan Yesus yang harus semakin di munculkan dalam kehidupan orang percaya. Hal ini di pertegas dengan Yohanes 12:32 yang mengatakan demikian” dan Aku ( Yesus) , apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku."

Sehingga jelas pengorbanan Yesus yang luar biasa harus dapat di tunjukkan manusia yang percaya kepada semua orang. Sehingga mereka dapat manusia yang percaya  dapat bawa orang lain untuk pengenalan akan Kristus Yesus dan Firman Tuhan dengan pertolongan serta Kuasa Kristus yang berlaku dalam kehidupan manusia yang percaya.  

Setelah kita belajar hal tentang penciptaan Tuhan pada hari kelima bagian yang pertama  adalah makhluk di laut yaitu ikan yang memiliki skema manusia yang percaya menjadi persembahan yang hidup dan alat Tuhan. Dan melihat kembali dalam perjanjian lama khususnya dalam  Imamat 2: 13 dikatakan demikian “Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian  Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.”.

 Maka Jelas setiap orang yang mempersembahkan dirinya menjadi persembahan yang hidup dan menjadi alat Tuhan, maka secara langsung memiliki sifat garam. Menjadi garam  memiliki gambaran yang sama dengan ikan yaitu sifat mau larut ( pembuktian untuk taat dan turut kepada Firman Tuhan) dan memiliki rasa yang asin (memiliki Iman yang kuat untuk menjadi saksi Kristus).  

Maka genaplah yang Tuhan Yesus Katakan dalam  Matius 5: 13 yang dikatakan demikian “ Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. “ sehingga jelas  bagaimana seharusnya hidup manusia ketika Tuhan Yesus sendiri katakan bahwa manusia yang percaya adalah garam dunia. Yaitu terbukti taat dan turut akan segala perintah Tuhan dan Iman yang teguh untuk menyelamatkan manusia lain yang belum percaya untuk percaya.  

Tetapi jika kita perhatikan lebih mendalam lagi, dalam Matius 5 : 13b yang dikatakan “ Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.”.  Ternyata jika kita melihat dari Firman Tuhan, bahwa banyak orang yang telah percaya setelah memiliki kapasitas yang penuh dan berkat Tuhan Yesus yang luar biasa.

Terkadang membuat mereka  lupa mempertahankan pokok pokok ajaran mereka yang sekarang menjadi sebuah makanan keras yang dapat dimakan oleh orang dewasa. Di mana  jika seseorang yang sudah mempunyai kapasitas kapasitas yang besar, jika dia tidak mau melanjutkannya untuk menjadi ikan dan garam bahkan tertipu dengan keadaan dunia ini. Maka manusia yang percaya kepada Tuhan Yesus pun dapat mundur secara kerohaniannya bahkan lebih jauh lagi mereka akan mati rohani / murtad ( kehilangan keselamatan mereka).

Hal ini dapat kita lihat dalam 2 Tesalonika 2: 3 dikatkan demikian “ Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka , yang harus binasa,” dan dalam Daniel 11: 32-33 dikatakan demikian “ Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak. Dan orang-orang bijaksana di antara umat itu akan membuat banyak orang mengerti, tetapi untuk beberapa waktu lamanya mereka akan jatuh oleh karena pedang dan api, oleh karena ditawan dan dirampas.”.

Sehingga sangat jelas apa yang akan terjadi di akhir zaman, yaitu banyak manusia yang percaya kepada Tuhan akan di bujuk , dirayu bahkan mengalami hal hal yang tidak enak yang menyebabkan mereka mundur dari Tuhan dan mengikuti suatu ajaran yang salah yang dikatakan dalam 2 Tesalonika adalah ajaran manusia durhaka. Tetapi lihat apa yang dikatakan Daniel 11: 32-33 bahwa manusia yang sungguh sungguh  percaya kepada Tuhan akan tetap kuat (Iman yang kuat/ setia ) dan akan bertindak ( tetap turut dan taat akan segala perintah Tuhan) bahkan akan terus bersaksi kepada manusia yang belum percaya kepada Tuhan, walaupun hal itu menyakitkan secara badani di dunia ini.

Maka genaplah apa yang dikatakan Paulus dalam Filipi 2 : 12 dikatakan “ Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, “. Haleluya, Mari kita kerjakan dan teruskan menuju tingkatan yang Tuhan Yesus inginkan  inginkan dari kita.

Kita kembali dalam kejadian 1: 20-23 yang dikatakan demikian” … hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala.”. Haleluya, setelah kita mempelajari bagaimana Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk memberikan bukti ketaatan dan memiliki iman yang kuat untuk menjadi persembahan yang hidup dan saksi Kristus. Maka pada tahap ini kita melihat satu gambaran lain dari apa yang Tuhan ingini dalam hidup kita.

Coba kita perhatikan dengan seksama, dalam firman Tuhan terdapat gambaran / skemalogi yang mengunakan seekor burung. Dan sering kali kita sering kali mendengar dalam kitab Yesaya 40 : 31 yang berbunyi demikian “ tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan  baru : mereka seumpama rajawali  yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” puji Tuhan, ayat yang sangat menguatkan kita semua.

Tetapi jika kita bandingkan dalam Yeremia 49 : 22  dikatakan demikian “ Sesungguhnya, ia naik terbang seperti burung rajawali, melayang  dan mengembangkan sayapnya ke atas Bozra. ” dan kita bandingkan Mazmur 103 : 5  yang dikatakan demikian “ Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru  seperti pada burung rajawali.”. Kita melihat ada satu rantaian yang tidak dapat dilepaskan dari ketiga ayat ini, kita menyadari bahwa orang orang yang dengar dengaran, mengandalkan (menyerahkan hidupnya kepada Tuhan)  serta senantiasa menantikan setiap janji Tuhan. Maka akan ada hal yang Tuhan Yesus berikan kepada anak anakNYA yaitu kekuatan baru untuk dapat melayang dan mengembangkan sayap agar dapat melihat segala kebaikan Tuhan.

Yang menjadi pertanyaan sekarang ini, kekuatan baru apa  yang Tuhan berikan kepada anak anakNYA sehingga kita, anak anakNYA dapat melihat segala kebaikan Tuhan ?  

Kekuatan Baru
Dalam kitab  perjanjian lama maupun kitab perjanjian baru dijelaskan dengan sangat jelas, mari kita buka dalam kitab Zakaria 4: 6 dijelaskan “ Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan,  melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.” dan dipertegas dalam 2 Timotius 1: 7 yang dikatakan demikian “ Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”.

Dengan kata lain, implementasi / menyatakan kuasa Roh Kudus yang Tuhan berikan kepada anak anak Tuhan yang telah / mampu  :
  • Menyerahkan hidupnya untuk Tuhan serta memiliki keinginan untuk bersaksi (hari ke 5),
  • Mau menjadi terang Tuhan (hari ke 4),
  • Bertumbuh dan berbuah (hari ke 3),
  • Terus mencari kebenaran Firman Tuhan (hari ke 2),
  • Bahkan memiliki pengenalan yang lebih akan Tuhan Yesus Kristus (hari ke 1).   
Hal ini dapat kita lihat bagaimana Paulus, Petrus, dan murid murid Tuhan menyatakan kuasa Tuhan untuk memuliakan nama Tuhan Yesus Kristus. Hal ini dapat kita lihat dalam Kisah para rasul 3 : 1 - 10, dimana Petrus menyatakan kuasa Tuhan Yesus Kristus atas orang orang di bait Allah.

Dan masih banyak hal pernyataan kuasa Tuhan Yesus Kristus atas murid muridNYA, sebagai anak anak Tuhan pun berhak untuk mendapatkan dan menyatakan kuasa Tuhan Yesus Kristus dalam hidup kita. Asal kita rindu untuk belajar segala yang  Tuhan Yesus inginkan dalam kehidupan kita semua dan mohon Roh Kudus memimpin, membentuk serta menguasai  kehidupan kita semua.

Melayang = melihat Visi dari Tuhan
Dalam perjanjian lama kita melihat bagaimana Tuhan Yesus memimpin anak anakNYA untuk mempunyai Iman yang jauh dan bersedia untuk Tuhan perbesar kapasitasnya. Hal ini dapat kita lihat dari kisah bapak Abraham, dalam kitab Kejadian 13 : 14-18 yang dikatakan demikian ” Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya. Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung juga. Bersiaplah, jalanilah negeri   itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah   akan Kuberikan negeri itu."  Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre,  dekat Hebron, lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN.  “  

Haleluya, hal ini dibuktikan dengan Ibrani 11: 1 dikatakan demikian “ Iman adalah  dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”. Kita melihat bahwa Tuhan Yesus mengajarkan kepada bapak Abraham tentang iman yang lebih jauh dari dalam pengambaran dalam hari penciptaan ke 2. Dimana Iman yang dimiliki memiliki pemisah antara orang yang percaya maupun yang tidak percaya, tetapi memiliki pengharapan yang lebih jauh untuk menerima apa yang Tuhan janjikan kepada anak anak Tuhan.

Dalam hari penciptaan ke 2, sangat jelas iman yang jelas kepada Tuhan Yesus Kristus harus dibuktikan dengan perbuatan kita yang untuk menjalankan segala perintah Tuhan. Tetapi setelah kita melewati banyak hal, maka ada rencana  yang Tuhan sediakan bagi kita kenapa anak anakNYA dipisahkan dari orang orang yang tidak sungguh sungguh mengenal Tuhan.

Karena bagi orang dunia atau orang yang tidak mengenal Tuhan, terkadang visi berbeda jauh bahkan tidak akan masuk dalam pemikiran manusia. Hal ini dibuktikan dalam kisah bapak Abraham sendiri dalam Kejadian 13:1-18  yang menceritakan bagaimana  bapak Abraham memisahkan diri dengan Lot dan  mendapatkan tanah yang kurang baik dari Lot. tetapi perhatikan dalam ayat ke 14 - 17   dikatakan demikian “ Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung juga. Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu."

Kita dengan sangat jelas bahwa apa yang menurut manusia baik belum tentu baik menurut  Tuhan. Pada saat  Lot tempat untuk dia menetap, maka apa yang Lot lihat yaitu realita dan logika menurut ukuran manusia.  Tetapi ingat bahwa ketika kita berserah kepada Tuhan Yesus Kristus. Maka apa yang menjadi keadaan kita, kondisi kita, atau apapun dalam hidup kita, semuanya itu dalam tangan Tuhan Yesus Kristus.  Hal ini dipertegas oleh  Tuhan Yesus Kristus dalam Matius 10 : 29-30 dikatakan demikian “  Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung  semuanya.  Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit” Haleluya.

Inilah janji Tuhan yang luar biasa atas hidup kita semua. Visi yang Tuhan berikan adalah hal yang terbaik dalam hidup manusia. Bahkan hal ini  Tuhan Yesus Kristus membuktikan dalam kisah Nuh dalam kitab kejadian 7-8. Kita melihat sering kali ketika orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus mendapatkan visi dan ketika kita kerjakan, maka kita akan mendapatkan ‘tertawaan’ bahkan ejekan dari manusia yang tidak percaya. Seolah olah kita membuat suatu yang sia sia dan tak berguna. Tetapi ketika saatnya datang, mereka baru menyadari apa yang Tuhan Yesus kerjakan atas hidup anak anaknya adalah yang terbaik bagi anak anak Tuhan.

Mengembangkan Sayap = Bekerja bersama Tuhan dan pimpinan Roh Kudus  
Haleluya, kita telah melihat bagaimana Tuhan Yesus Kristus memberikan Roh Kudus untuk menguasai kehidupan kita  agar kita mampu untuk melakukan sesuatu yang Tuhan Yesus Kristus  perintahkan kepada kita semua dan memberikan kita pandangan yang jelas tentang apa yang Tuhan Yesus ingin berikan kepada kita.

Ketika kita mendapatkan keduanya itu dari Tuhan Yesus Kristus, Maka hal yang utama harus memiliki pandangan kepada Tuhan Yesus Kristus saja dan bekerja menurut maunya Tuhan Yesus Kristus saja. Hal ini pun dibuktikan dalam Kejadian 6-8 dalam kisah bapak Nuh, dimana bapak Nuh  mendapatkan visi yang jelas untuk membuat sebuah bahtera yang sangat besar untuk keselamatan orang yang naik ke bahtera itu pada saat terjadi air bah.

 Hal ini dipertegas dalam Kejadian 6:13- 21, bagaimana Tuhan Yesus Kristus menyatakan apa yang akan dikerjakan kepada dunia ini dan memberikan Nuh kekuatan dan  kemampuan itu untuk melakukan apa yang Tuhan Yesus perintahkan kepada dia. Maka dalam Kejadian 13:22 dikatakan demikian “ Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.”  Haleluya…

Inilah kehidupan seharusnya orang percaya, mereka yang sudah mengandalkan Tuhan, sudah berserah, dan mengerti maunya Tuhan Yesus Kristus, maka mereka akan bekerja bersama sama dengan Tuhan Yesus dan pimpinan Roh Kudus untuk menyatakan dan merasakan segala kebaikan Tuhan Yesus Kristus dan untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus. Hal ini di pertegas dalam roma 11: 36 yang dikatakan demikian “ Sebab segala sesuatu adalah dari Dia dan oleh Dia dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! “ Haleluya…

Coba kita perhatikan juga dalam kitab 2 raja raja 2, dimana menceritakan tentang kepergian Elia ke sorga dan permintaan terakhir dari Elisa kepada Elia. Dan dengan seskama kita  baca dalam 2 Raja raja 2: 9 -10 dikatakan demikian “ Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: "Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu." Jawab Elisa: "Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu."

Ada yang Elisa minta kepada Elia yaitu dua bagian roh yang ada pada Elia. Apa yang ada dalam roh Elia sehingga Elisa memintanya? Coba perhatikan ayat 10 “ Berkatalah Elia: "Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi.”.  Inilah yang diminta oleh Elisa sebelum Elisa mengantikan Elia,  yaitu dapat memiliki iman yang penuh sehingga dapat melihat segala rencana Tuhan dan kekuatan serta pimpinan Roh Kudus.  Hal ini dapat kita perhatikan dalam 2 raja raja 2: 11- 14.  

Dan banyak sekali tokoh tokoh Alkitab yang kita baca, mereka telah mencapai  tingkatan ini . dimana mereka memiliki Iman yang sesungguhnya, kepenuhan kuasa Roh Kudus, menyerahkan hidup mereka di tangan Tuhan, mau bersaksi, mau menjadi terang dunia, dan terus bertumbuh dalam pengajaran Firman Tuhan, serta memiliki pengenalan yang utuh akan siapa Tuhan Yesus Kristus.  

Yang menjadi pertanyaan bagi kita pada saat ini apakah kita sudah mencapai tingkatan ini ? apakah kita benar benar mencapai tingkat ini dan mempertahankannya ??  Banyak gereja di akhir zaman hanya memikirkan apa yang dia punya dipergunakan untuk kemasyuran dan kehormatan dirinya sendiri. Hal ini kita dapat lihat  dalam kitab 2 Timotius 3 : 1- 5 dikatakan demikian “ Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!Haleluya …..

Banyak hal yang dapat kita pelajari dari hewan hewan di laut dan di udara yang Tuhan  Yesus gambarkan dalam Firman Tuhan. Hal ini sangat memiliki kaitan erat dengan kehidupan manusia dahulu, sekarang,dan yang akan datang sehingga banyak hal yang harus dipelajari, jika benar benar kehidupan kita dipimpin oleh Tuhan  Yesus Kristus.


Sebelumnya : Hari keempat : Benda benda penerang  - Skematologi Minggu Penciptaan 

Selanjutnya : Hari keenam : Binatang darat dan Manusia   - Skematologi Minggu Penciptaan 

Renungan Harian Remaja GPdI
↑ Grab this Headline Animator

minta softcopy " Skematologi Minggu Penciptaan " keseluruhan : di sini
Tanggapan : samuelliputra@gmail.com