Hancurnya peradapan di akhir zaman


Sodom dan gomoro  berbicara tentang emosi dan psikis manusia di dunia yang kacau.

- Pendahuluan 

Manusia akhir zaman adalah manusia yang memiliki serangakian  tekanan dalam emosi dan psikis yang mereka sadari maupun tidak. Dimana secara perlahan kondisi dalam dunia "Modern" menuntut semua manusia untuk tunduk dalam sebuah sistem " kekuatan pemerintah". 

Dalam beberapa artikel yang lalu, kita telah membahas bagaimana manusia khususnya manusia yang ada di akhir zaman akan mengunakan logika semu dan mengatur psikir dan emosi yang meledak dan menyalahkan orang lain untuk menunjukan kekuatan , pemikirannya dan otoritasnya. 

Sehingga orang yang "lemah" akan tunduk kepada dia. Dan diapun akan tunduk kepada sistem yang dia rasa logis dan lebih kuat darinya. Hal ini memang agak sulit terdefinisikan secara jelas. Mungkin saat ada membaca ini, anda akan berpikir maksudnya apa ? Kita akan belajar dan melihat banyak hal yang akan  menjadi landasan bahwa anda dalam sebuah kontrol.  Dimana kontrol yang ada, akan membawa anda untuk melakukan "bunuh diri" dalam emosi, psikis dan bahkan kerohanian anda.  Mari kita lihat... 

- Perubahan sosial budaya 

Ini pernah kita bahas panjang dan lebar dalam "sosial budaya dan tatanan kehidupan Baru" , anda dapat melihat secara sejarah bahkan kehidupan kerohanian saat ini  yang terus menerus tergerus oleh ketetapan dunia.  Bahkan saat ini kita melihat gereja atau agama pun akan mempunyai kiblat ke dunia modern dibandingkan apa itu dasar pengertian sebenarnya. 

Bahkan kebenaran itu sendiri banyak dimodifikasi oleh orang yang punya kekuatan, pemikiran dan otoritas. Sehingga banyak dari mereka membuat gerakan tersendiri tanpa mengetahui dasar atas segalanya. Mereka berdiri atas kebenaran yang mereka tahu, kegemaran mereka dan yang menerima mereka.   Hasilnya kelompok ini sendiri memiliki kekuatan mereka sendiri, pemikiran dan otoritasnya sendiri.  

Sehingga orang yang lebih "lemah" akan melihat hal itu dan mencoba melakukan hal yang sama agar kembali mendapatkan kekuatan, pemikiran dan otoritasnya kembali. Dan hal ini terus menerus seperti bola ping-pong yang semakin lama semakin membesar dengan sistem dunia modern di dalamnya. Dan orang orang yang mempertahankan kebenaran, semakin lama semakin menghilang dan hanya beberapa yang sanggup bertahan dalam kehinaan dan penghinaan dunia modern.  Semua orang akan berusah merebut dan mendekati apa yang disebut dengan tren yang membawa mereka jauh dari dunia kebenaran. 

-  Perubahan Teknologi 

Hal ini juga pernah dan sampai sekarang kita bahas tentang Metaverse dan Gilgaverse. Dimana sebenarnya dan tujuan utamanya  dari Metaverse maupun Gilgaverse adalah mencari sebuah pengakuan dan keabadian dari kekuatan, pemikiran dan otoritas yang telah ada dan telah berkembang selama ini.  

Sehingga perubahan teknologi ini memunculkan sebuah resisten yang diakui oleh semua dan menyatakan sebuah hal yang kokoh dan tidak dapat digulingkan. Dengan resisten yang ada dan berkembang ini, Maka membuat teknologi menjadi salah satu dasar acuan bagi perubahan sosial budaya yang kita bahas sebelumnya. 

Bahkan dengan resistensi teknologi yang semakin liar, manusia di akhir zaman membuat sebuah "framing"  atau gambaran bahwa apa yang dimunculkan dan dibagikan adalah sebuah hal yang benar dan membuat orang lain harus ikut dan mengikuti apa yang ditampilkan dan ditunjukan oleh teknologi itu. 

Dan bagi yang tidak mengikuti serta mencoba keluar dari resistensi tersebut, akan tertinggal, kuno, bahkan sudah tidak ada harganya lagi. Sebenarnya hal ini menjadi sebuah tragedi dan sangat miris, seharusnya teknologi hanya pendukung dan penyampai informasi yang baik, berbalik menjadi dasar dan membuat aturan untuk semuanya. 

- Tragedi dan Kemirisan

Apa yang ditampilkan oleh resistensi perubahan teknologi ini membawa pada perubahan sosial budaya. Dimana sikap keras, sikap mengejek , sikap tidak menghargai orang lain, sikap tidak acuh, merasa apa yang dipunya benar , dan sikap tidak peduli untuk menjaga sebuah kebenaran adalah sah. 

Maka apa yang menjadi perkataan dalam Firman Allah menjadi nyata dan terbukti dan benar. Hal ini terdapat dalam  2 Timotius 3:1-5 dikatakan demikian : 

Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Bahkan Paulus pun mengatakan bahwa mereka menjalankan ibadah, secara nyata bahwa perubahan sosial budaya dan teknologi ini masuk dalam dunia Keagamaan ( gereja ). Hal ini menjadi sangat tragis dan miris, dimana gereja yang seharusnya menjadi tempat untuk mengenal Tuhan Yesus Kristus, saat ini menjadi tempat yang penuh dengan entertainment yang di poles dan dimake up serupa dan semenarik mungkin untuk mendapatkan jiwa. 

Ketika kita melihat perubahan teknologi dan sosial budaya dalam gereja, apakah jiwa menjadi hal yang utama atau uang yang dibawa jiwa itu ? Ini sebenarnya sangat mengerikan. Dimana pengajaran untuk mengenal Tuhan, setia dan berharap menjadi omongan semata  bagi para orang yang berbicara atas nama Tuhan. 

Tetapi berbahagialah orang yang kesukaanya adalah mendengarkan Firman Tuhan Dan yang merenungkan siang dan malam (Mazmur 1:2-3 TB).

-Pergeseran makna dan logika manusia

Di hari-hari terakhir manusia akan merubah beberapa hal yang menurut mereka harus di rubah dan tidak sesuai dengan mereka. Hal ini terjadi pada pemikir, tokoh-tokoh, bahkan orang yang dituakan oleh beberapa orang dianggap lebih mengerti, tetapi tidak mendalami apa yang menjadi makna dari suatu hal.

Mereka akan berpikir ini tidak sesuai dengan zaman lagi dan butuh perubahan di era moderen yang semakin maju dan peradapan yang semakin cepat. Hal ini pernah kita pelajari dalam artikel  " sosial budaya dan tatanan dunia baru" . Dimana manusia melihat sebuah kebenaran berdasarkan validasi orang di sekitar dan bahkan dunia mengakuinya. Walaupun hal tersebut adalah semu dan cenderung salah.

Sehingga orang yang mengenal serta mempertahankan kebenaran akan berhenti untuk berbicara dan hanya melihat segala hal yang terjadi, sesuai dengan apa yang Tuhan Yesus Kristus tunjukan kepada mereka . Karena siapa yang mengenal Tuhan Yesus Kristus, akan ditunjukan dan memberikan perintah apa yang harus dia lakukan. 

Dan secara perlahan dan mau tidak mau, makna dan prinsip logika manusia semakin lama semakin pudar dengan sistem Baru yang membawa mereka kepada " pengetahuan Baru". Hal ini membuat orang secara prinsip akan berubah dengan kata "toleransi" terhadap segala hal yang dilarang dan membenarkan hal yang salah.

- Media Baru yang menhidupkan tren 

Dengan perkembangan teknologi baru yang semakin cepat dan tidak terukur sampai saat ini, membuat manusia secara perlahan mulai bergeser pada "fakta" yang ada dalam media. Di mana media menjadi salah satu standard baru, dimana siapa yang memiliki pengikut paling banyak , disenangi , dan pengaruh yang besar menjadi patokan atau landasan sebuah kelompok dan kehidupan manusia. 

Secara sadar maupun tidak, media baru ini membuat sebuah hukumnya sendiri dalam dunia. Dimana hukum itu akan berkata kamu salah atau aneh , jika kamu tidak memiliki atau tidak mempopulerkan apa yang kamu lakukan. Tetapi hal yang aneh yang dapat popular dan  mendapatkan simpati harus diikuti jika tidak mau dianggap aneh atau ketinggalan. 

Maka genaplah segala hal yang dikatakan oleh Firman Tuhan dalam Matius 22:14 bahwa di hari terakhir banyak orang yang di panggil, tetapi sedikit yang dipilih menjadi anak Tuhan , dan lebih sedikit lagi yah setia kepada Tuhan. 

Kenapa demikian ? Karena segala hal bukan berdasar pada standard  kebenaran yang absolutely  yang pernah kita bahas dalam " sosial budaya dan tatanan dunia baru", melainkan kepada hukum yang media baru atau hukum pasar dalam terbentuknya tren yang terjadi di dunia. 

Bagi dunia ini adalah perkembangan yang luar biasa, karena bisa secara demokasi dan keterbukaan. Dimana jika tidak ada "fakta", Maka dikatakan kuno atau salah atau hanya asumsi atau apapun yang tidak perlu diikuti dan perlu dihancurkan. 

Inilah kehancuran peradapan dunia seperti Sodom dan gomora ( kejadian 19) bahkan seperti peristiwa Air Bah (kejadian 7)  dan inilah menjadi tandanya bagi kita. 

Apakah kita mau memperdulikannya atau tidak ? Apakah kita mau mendengarkan suara Tuhan atau tidak ? Semuanya tergantung hidup kita dan bagaimana kita punya hubungan dengan Tuhan Yesus Kristus. Kiranya Tuhan Yesus Kristus tolong kita semua.... Amin 




Renungan Harian Remaja GPdI