Dasar pelajaran : Yohanes 18: 1- 40
Haleluya, Puji Tuhan
Berterima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus, karena kasih-NYA luar biasa yang bisa kita rasakan sampai hari ini. Hal ini karena Tuhan Yesus Kristus masih memberikan kita kesempatan yang baru untuk kembali belajar kembali segala kebenaran Firman Tuhan yang luar biasa dalam hidup kita, Sehingga kita boleh berjalan lurus dan tidak keluar dari rencana Tuhan Yesus Kristus.
Dalam Yohanes 16, kita melihat dengan jelas apa yang Tuhan Yesus Kristus berikan kepada orang percaya, yaitu Roh Kudus. Roh Kudus yang penuh dalam hidup sahabat Allah akan menyatakan perbandingan yang jauh berbeda antara Sahabat Allah maupun orang dunia. Karena seorang sahabat Allah yang telah dipercayakan pastinya sudah menjadi terang minimal menjadi bintang ( pelajaran h-4). Maka dengan jelas dunia pun akan mengakui bahwa kita adalah Sahabat Allah dan dunia secara pasti berusaha untuk menangkap, menjatuhkan, dan berusaha menjauhkan kita dengan Tuhan Yesus Kristus dengan “sistem dunia dan konspirasinya”.
Jangan cari figure dunia
Mari kita lihat bagian pertama dalam Yohanes 18: 1-3, Ini adalah sebuah kisah yang sangat menyedihkan dan kenapa menyedihkan? Mungkin secara cerita dan alur apa yang dikatakan dalam Yohanes adalah penangkapan dan penggenapan Allah akan kematian Yesus di atas kayu salib. Tetapi kalau kita lihat dari jauh dan dari kacamata pelajaran yang kita pelajari, kita akan melihat bagaimana sistem dunia dan konspirasi dunia ini bekerjasama dengan dalam kelompok orang orang percaya bahkan pemimpin atau teman Allah sendiri.
Bahkan jika kita bandingkan dengan Matius 26: 47 , Markus 14:43, Lukas 22: 47 , Maka kita dengan jelas melihat sebuah nama yaitu yudas. Maka perhatikan dalam Matius 26: 50, apa yang dikatakan Tuhan Yesus Kristus ? “Hai Teman “. Hal ini merujuk kepada 1 Yohanes 2: 19 - 27 menjelaskan bagaimana Yohanes sangat kuatir apa yang terjadi dengan anak anak Tuhan Yesus Kristus.
Yudas iskariot adalah salah satu dari 12 murid Tuhan Yesus Kristus yang tercatat juga dalam Yohanes 12:4. Dia bukanlah orang yang tidak mengenal Firman, boleh dikatakan bagi zaman sekarang yudas adalah seorang hamba Tuhan tetapi masih ingat dalam Yohanes 12: 6 ? ternyata banyak pemimpin rohani kita seperti Yudas iskariot, mereka berpikir bukan bagaimana kita mengenal Allah dengan benar, mereka tidak memiliki logika Allah dan hanya mencari nama baik bahkan uang. Ingat apa yang dikatakan Tuhan Yesus Kristus dalam Yohanes 10: 10 , bahwa pencuri akan membinasakan.
Berdasarkan hal diatas, nanti kita akan belajar banyak tentang sejarah aliran gereja gereja yang sangat krusial untuk kita semua. Tetapi apakah perlu takut apakah gembala kita sesat atau benar ? apakah gembala kita adalah seorang pencuri yang membinasakan atau gembala yang benar benar dari sahabat Tuhan Yesus Kristus ? Maka kita buka dulu dalam perjanjian lama dalam 1 samuel 2:22-26, 34-35 dan 1 Samuel 3: 10, apa yang terjadi disana? Walaupun imam Eli sebagai gembala dan fungsinya tidak berjalan dengan baik bahkan Hofni dan Pinehas yang adalah anak gembala melakukan hal yang jahat di mata Tuhan Yesus Kristus. Apakah Samuel ikut ? Lihat 1 Samuel 2: 26 , Samuel hidup dengan benar benar mengenal Tuhan Yesus Kristus dan seluruh logika Allah. Maka dalam 1 Samuel 3: 10 , Samuel sendirilah yang dipanggil oleh Tuhan Yesus Kristus, untuk berjalan bersama dengan Tuhan dan mendapatkan kepercayaan penuh untuk menjadi gembala yang baru ( 1 Samuel 7: 15-17).
Konspirasi dan rencana Allah
Kita kembali dalam Yohanes 18: 2- 4, Maka harus kita bandingkan juga dengan Matius 26: 47-49. Inilah kisah lengkap di Taman Getsemani, Yudas datang dengan sebuah rencana bahwa dia mau “cuci tangan “ atau dianggap tidak bersalah atas penangkapan Tuhan Yesus Kristus. Inilah Konspirasi besar pada saat itu, dari beberapa bab sebelumnya kita telah belajar bahwa selalu orang Yahudi selalu ingin menghilangkan Firman Tuhan dengan konspirasi yang mereka telah buat. Tetapi apa yang selalu kita lihat, bahwa mereka selalu gagal karena bukan rencana Allah yang mereka kerjakan.
Tetapi Yudas Iskariot yang merupakan murid bahkan orang yang dipercaya Tuhan Yesus Kristus. Menjadi alat Tuhan untuk menjalankan segala rencana Allah, tetapi ini menjadi sebuah kesempatan yang sangat baik bagi orang dunia untuk menjalankan konspirasi dalam logika dunia mereka.
Ketika yudas memilih masuk dalam dunia konspirasi untuk mengkhianati Tuhan Yesus Kristus, tetapi apakah hall buruk akan terjadi begitu saja, perhatian apa yang dibuat yudas menjadi suatu pembelajaran bahwa apapun pilihan manusia untuk mengkhianati atau membuat sebuah seturut logika manusia akan Tuhan Yesus Kristus ubah menjadi suatu yang indah seturut rencana Allah.
Maka dalam Yohanes 18: 4 dikatakan dengan jelas oleh Tuhan Yesus Kristus menanyakan kepada mereka,” Siapa yang kamu cari ?”. Ini memberikan sebuah penegasan kepada orang yang ada di sana bahwa segala sesuatu itu terjadi atas kendali dan otoritas Tuhan Yesus Kristus, bukan karena kesempatan yang terjadi karena Yudas Iskariot seperti mereka pikirkan.
Otoritas dan pembelaan Tuhan
Maka perhatikan dalam Yohanes 18: 5 - 9, apa yang kita baca disana ? ketika Tuhan Yesus Kristus menyatakan diri-Nya sebagai orang yang dicari. Maka kita melihat dengan jelas bagaimana kekuatan Allah yang sebenarnya dan otoritas Allah yang terjadi atas hidup seluruh manusia. Maka perhatikan dalam Yohanes 18: 5 dengan delas dikatakan bahwa Yudas yang mengkhianati Tuhan Yesus Kristus melihat kejadian itu bersama sama dengan mereka dan mereka semua mundur dan jatuh ke tanah.
Hal ini menunjukan kepada orang dunia dan Yudas Iskariot bahwa otoritas dan kekuatan Tuhan Yesus Kristus di atas segalanya. Apalagi dalam kasus penangkapan Tuhan Yesus Kristus, semuanya ini hanya seizin dan sesuai dengan Rencana Allah yang harus dikerjakan dalam Tuhan Yesus Kristus.
Maka perhatikan dalam Yohanes 18: 8-9, kembali Tuhan Yesus Kristus pertanyakan siapa yang kamu cari ? maka mereka menjawab Yesus dari Nazaret. Hal ini menegaskan kepada kita bahwa konspirasi dunia mempunyai satu tujuan yaitu memisahkan sahabat Allah dengan Tuhan Yesus Kristus
Tetapi lihat dalam Yohanes 18: 8b -9, Tuhan Yesus Kristus hadapi bahkan dia ada yang di paling depan untuk membela kita dan menyatakan kuasa-Nya dalam kehidupan kita. Sehingga kita dapat mengerti bagaimana Kasih Allah dan pengorbanan Allah yang Tuhan Yesus Kristus berikan untuk hidup kita. Hal ini menjadi sebuah bukti dalam Yohanes 10 : 28 , bahwa Tuhan Yesus sendiri yang merupakan tuan atas gembala tidak akan membiarkan sahabat-Nya dan domba yang dipercayakannya binasa.
Tetapi perhatikan dalam Yohanes 18: 10-11, tetapi Simon Petrus berusaha membela Tuhan Yesus Kristus dengan memotong telinga Malkhus (hamba Imam Besar) . Apakah Tuhan Yesus Kristus perlu dibela ? perhatikan dalam Matius 26: 51-54, apa yang Tuhan Yesus Kristus katakan? Otoritas Tuhan Yesus Kristus lebih besar dari kita, kalau semua ini terjadi atas kehendak dan rencana Allah , sehingga kita harus memahaminya dengan logika Allah dan buka logika manusia
Jangan seperti Petrus dalam prosesnya ada murid Tuhan yang "membela" Tuhan, Tetapi dalam Yohanes 18 :27, Petrus takut dan menyangkal Yesus sehingga genaplah peringatan Tuhan tentang ayam yang berkokok dan sadarah Petrus ( Lukas 22: 62 ). Hal ini sama dengan kita yang "sedang semangatnya", tetapi lupa berjalan tanpa pimpinan Roh Kudus dan mengerti maunya Tuhan.
Konspirasi dan pertimbangan Manusia
Mari kita sambung lagi dalam Yohanes 18: 12 - 14, Tuhan Yesus Kristus ditangkap dan mereka membawanya kepada Hanas ( Mertua Kayafas) yang mendapat giliran menjadi Imam besar pada saat Tuhan Yesus Kristus yang mau disalib. Perhatian dalam Yohanes 18: 14 dan Yohanes 11: 49-50 , Ingat konspirasi yang terjadi bukanlah sebuah keputusan manusia tetapi nubuatan atau rencana Allah yang tidak dapat dihindari dan memang harus terjadi.
Tetapi anggapan tentang logika manusia dalam konspirasi tersebut seringkali dijadikan sebuah kebenaran semu yang menjadi dasar pemikiran yang dianggap baik. Karena ketika manusia menggunakan logika manusia untuk mengerti Tuhan, maka Yesaya 44: 9-20 menjelaskan sama seperti orang yang berpengharapan kepada kayu bakar yang telah terbakar dan menjadikan allah mereka , orang seperti itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak mengerti apa-apa, sebab matanya melekat tertutup, sehingga tidak dapat melihat, dan hatinya tertutup juga, sehingga tidak dapat memahami.
Sehingga dari sini kita melihat jelas bahwa kenapa dalam Yohanes 18: 19 - 21, Hanas menanyakan pengajaran Tuhan Yesus Kristus tetapi Tuhan Yesus Kristus tidak mau jawab dan minta mereka bertanya kepada orang orang yang pernah mendengarkan Tuhan Yesus Kristus. Karena landasar dari pemikiran iman besar adalah logika manusia yang “mengantungkan “ dasar pemikiran mereka kepada nilai konspirasi yang dianggap sebuah kebenaran semu oleh Hanas, sehingga mereka tidak dapat melihat kebenaran yang absolute .
Jika terus melihat dalam Yohanes 18: 22-23, kita melihat dengan jelas kebenaran semu ini harus berjalan berdampingan dengan ego manusia ( kehormatan) . Karena kebenaran semu harus memperoleh “ otoritasnya “ atau kekuatannya untuk membenarkan apa salah yang mereka anggap benar. Sehingga ketika kita tahu ini adalah rencana Allah, jangan pernah kita melawan dan berusaha melakukan sesuatu. Tetapi teruslah mendekat kepada Tuhan Yesus Kristus, karena dia tahu apa yang harus kamu lakukan dan bagaimana Dia membela kamu.
Sahabat yang teruji
Maka kita kembali sedikit dalam Yohanes 18: 15-18, 25- 27 ? apa yang terjadi disana ? Jika kita melihat tadi dalam Yohanes 18 : 10, bagaimana Petrus begitu berani membela Tuhan Yesus Kristus, sehingga dia dengan berani melawan dan memotong kuping Malkhus. Tetapi lihat ketika Tuhan Yesus Kristus sudah ditangkap oleh kawanan tentara dan dibawa kepada orang yang memiliki konspirasi dan logika manusia.
Seperti yang kita bahas sebelumnya, logika manusia yang ada dalam dunia ini selalu berusaha menjauhkan hidup kita dari Tuhan Yesus Kristus. Kita sebagai orang yang memiliki Logika Allah, harus hidup berdasarkan apa yang telah ditetapkan Tuhan Yesus Kristus. Jangan sok berani seperti Petrus yang mau membela Tuhan Yesus Kristus, tetapi kita jangan takut kepada identitas yang Tuhan Yesus Kristus berikan kepada kita.
Kita harus berani untuk menunjukan diri sebagai seorang sahabat Allah yang mempunyai Sahabat yang penuh dengan kuasa dan otoritas atas dunia ini. Sehingga kita tidak seperti petrus yang menyangkal Tuhan Yesus Kristus dalam ujian yang harus dihadapinya
Maka genaplah dalam Matius 10: 30-33 , menjelaskan dengan jelas bahwa ketika kita sudah berjalan dengan Allah bahkan sudah mendapatkan kepercayaan-Nya, maka urusan kematian atau apapun termasuk dikucilkan tidak masalah. Tetapi menyatakan dan mengakui dirimu sebagai Sahabat sahabat Allah yang hidup dan berjalan bersama Tuhan Yesus Kristus. Maka Tuhan Yesus pun akan mengakui hidupmu dan pastinya kamu dalam Rencana Allah yang besar.
Tradisi dan kebenaran semu
Maka kita lanjutkan dalam Yohanes 18: 28 -31 ? apa yang terjadi di sana ? inilah kebenaran Semu itu , menganggap apa yang dikerjakan adalah sebuah yang benar dan bahkan rohani tetapi berlandaskan logika manusia. Mereka tidak mau menginjak tempat yang jahat karena mau paskah dan mereka mau membunuh. Sangat kontradiktif / berlawanan ? Mereka mau tangan mereka bersih dan mau “menggunakan tangan” pemerintah untuk menyatakan kebenaran semu mereka . Sehingga kebenaran semu yang mereka suarakan itu seolah olah sebagai kebenaran yang “absolut”.
Mereka menganggap apa yang mereka kerjakan sebagai tradisi yang harus mereka jaga dan bahan harus “profesional“, karena logika manusia mereka tidak mengetahui dasar atas sesuatunya dan tidak mau tahu akan yang mereka anggap fakta dan kebenaran.
Hal ini pun kan terjadi di akhir zaman, dimana 2 Timotius 3: 5 dengan jelas mengatakan ” Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! “ . ternyata dari sini kita melihat dengan logika Allah bahwa banyak orang yang pada akhirnya hanya mengikuti arus bahkan menjadi pelayan Tuhan dengan “profesional” hanya untuk tradisi dan diakui oleh manusia dan kehormatan ( ego) semata.
Sehingga kita melihat hal ini menjadi sangat miris, karena mereka seolah olah sangat baik tetapi secara kebenaran absolut mereka dianggap salah dan seperti orang yang tidak mengenal Allah ( Matius 25:12)
Tetapi kebenaran Allah terus berjalan dalam Yohanes 18:32, dimana seperti yang dikatakan dalam Yohanes 3: 14 dan Yohanes 12: 32, Rencana Allah akan terjadi yaitu Yesus harus mati di atas kayu salib sebagai sebuah pembuktian akan kebenaran yang absolute kepada kebenaran semu.
Apa itu kebenaran ?
Mari kita sambung dalam Yohanes 18: 33- 35 , apa pertanyaan Pilatus kepada Tuhan Yesus ? Benar, dia bertanya apakah Yesus orang Yahudi ? tetapi Tuhan Yesus Kristus berbalik bertanya apakah pertanyaan itu dari dirinya atau dari orang lain ? hal ini adalah sebuah kiasan yang digunakan Tuhan Yesus Kristus kepada Pilatus menunjukan apa itu kebenaran.
Sering kali kebenaran itu bukan berasal dari Allah tetapi apa yang didengar dari orang lain, sehingga semuanya menjadi bias dan akhirnya tidak menemukan logika Allah atau kebenaran yang sesungguhnya. Tetapi pilatus pun sendiri bingung apa yang terjadi dan bagaimana membuktikan sebuah kebenaran tersebut. Hal ini diperlihatkan pilatus dalam Yohanes 18: 35 sehingga dia bertanya apa yang Tuhan Yesus perbuat ?
Tetap perhatikan dalam Yohanes 18: 36-37, Tuhan Yesus Kristus sendiri menyatakan perbedaan mendasar antara kebenaran yang absolute dan kebenaran semu yang dipegang oleh pilatus. Karena Kebenaran yang sejati hanya didalam Tuhan Yesus Kristus saja, hal ini menunjukan bahwa logika Allah adalah sebuah kebenaran yang tidak dapat digantikan maupun digabung dengan kebenaran semu. Maka pilatus menyebut Tuhan Yesus Kristus dengan raja. Walaupun begitu pilatus sendiri masih ragu akan hal itu, Sehingga Tuhan Yesus Kristus sendiri berkata “kamu yang mengatakannya.” menunjukan kebenaran absolute yang pilatus katakan bahwa pilatus harus mengenal kebenaran dengan benar.
Sehingga Tuhan Yesus Kristus sendiri menyatakan kebenarannya dengan datang kedalam dunia untuk menyatakan kebenaran Allah dalam logika Allah dan setiap orang mengenal Allah pasti akan mengikuti logika Allah. Sehingga yohanes 18: 38a berkata “apakah kebenaran itu ?”, Hal ini menunjukan manusia dengan logika manusia akan susah memahami logika Allah kalau tidak mau mengenal Allah dengan benar.
Sehingga dalam Yohanes 18: 38b menjelaskan bahwa dengan tegas dikatakan bahwa Pilatus sendiri berkata "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-NYA". Tetapi karena Rencana Allah dan karena tradisi akan kebenaran semua yang berjalan sebagaimana yang terjadi, Dunia akan selalu berpihak kepada kebenaran semu dan bukan kebenaran yang sesungguhnya. Dalam Yohanes 18: 40 menjelaskan dengan detail mereka ingin membebaskan barnabas yang adalah penyamun. Sehingga dengan jelas menginformasikan bahwa manusia yang tidak mau mengenal Allah dan tidak memiliki logika Allah akan selalu dalam kebenaran semu yang menyakitkan.
Tuhan Yesus Kristus kiranya tolong kita semua