Kisah para Rasul 21 : 1-14
Inilah perjalan penginjilan paulus yang merupakan perjalan terakhir Paulus yang ketiga sebelum dia ditangkap di Yerusalem.
Ketika kita belajar hal ini, maka kita tidak bisa lepas dari perjalan Paulus dari kota Antiokhia. Tetapi kita akan melihat setengah perjalan Paulus dari kota Efesus dimana terdapat banyak hal yang terjadi dan bagaimana sikap dari Paulus menghadapi segala hal dalam pimpinan Roh Kudus.
Ketika kita berbicara di kota Efesus pada kisah para rasul 20, maka kita tidak akan lepas dari suratan Paulus kepada jemaat Efesus yang begitu lengkap dan meneguhkan. Dimana jemaat Efesus harus bertahan dari segala macam pengajaran dan bahkan penyusup yang mengajarkan hal yang dari Allah.
Bahkan setelah perjalan yang jauh dari Efesus - Makedonia - Filipi - Troas - Miletus, Paulus kembali memanggil penatua di Efesus untuk datang ke Miletus untuk membicarakan sebuah pesan penting.
Jika kita baca dalam kis 20:17-38 dan terutama untuk ayat 22-24 dan 27-31, dikatakan bagimana Paulus sendiri menggambarkan dirinya sebagai tawanan Roh.
Dimana sebagai tawanan Roh, Paulus hanya mengikuti segala keputusan Tuhan. Paulus menyerah hidupnya kepada Tuhan dan menyerah kepada kehidupan. Dimana dia rela melakukan perintah Tuhan walaupun ada sengsara, penjara bahkan nyawa sebagai taruhannya. Yang terpenting bagi Paulus bagaimana dia hidupnya bisa menyelesaikan tugas yang Tuhan Yesus Kristus berikan kepada dia dan bertahan sampai garis akhir.
Bahkan dalam ayat 27-31 menyatakan bagaimana anak anak Tuhan harus hidup yaitu :
- tidak melalaikan memberitakan maksud Tuhan- menjaga diri dan seluruh kawanan domba Allah ( anak anak Tuhan )- saling menjaga dalam pengajaran yang benar telah diajarkan- saling menasihati dan berdoa untuk hidup anak Tuhan
Bahkan Paulus sendiri tidak mau menjadi batu sandungan bagi orang lain dengan bekerja untuk kebutuhan diri sendiri dan dapat membantu pekerjaan Tuhan dengan apa yang dia kerjakan.
Hal ini dikatakan paulus sebagai nasehat kepada kita, agar kita selalu berkenan kepada Tuhan Yesus Kristus. Walaupun Paulus sendiri tahu saat kematiannya akan tiba
Dari perjalanan dari miletus - Kos - Patara - Fenisia - Tirus, kita melihat bagaimana Tuhan Yesus Kristus nyatakan apa yang terjadi dalam hidupnya. Dimana orang orang di Tirus mengetahui bahwa Paulus akan menghadapi tantangan yang terbesar yaitu kematiannya. Hal ini dilihat dlan kisah para Rasul 21: 4, dimana murid di Tirus mendapatkan bisikan Roh dan menasihatkan mencoba menasehatkan Paulus untuk tidak pergi ke Yerusalem
Bahkan dalam perjalanan ke kaisarea, Paulus menumpang si rumah Filipus ( salah satu orang yang dipilih untuk untuk melayani jemaat dan memberitakan injil Allah - Kis 6:5 dan kis 8:5 ). Bahkan Agabus yang merupakan nabi yang Tuhan pakai ( dalam kis 11:28) menyatakan bagaimana Paulus harus di tangkap dan menjalankan misi terakhir dalam hidupnya.
Tetapi apakah paulus menghindar ? Perlu diingat di kota Efesus, Paulus tahu apa rencana Tuhan yang akan terjadi dan dia rela ikut rencana Tuhan dengan mengambarkan dirinya sendiri karena sebagai tawanan Roh, dia ikut maunya Tuhan Yesus Kristus walaupun nyawa taruhannya. Dia kenal siapa Tuhannya dan dia tahu apa yang menjadi bagiannya.
Bahkan dalam kisah para Rasul 13 dengan tegas bahwa dia berani menerima apa yang Tuhan berikan kepada dia walaupun itu harus mati. Maka jemaat pun menyerah hidup Paulus kepada Tuhan.
Hal ini sama seperti dalam doa Tuhan Yesus Kristus di taman Getsemani dalam Matius 26:39 dikatakan
Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
dan Matius 16 : 21- 28 , khususnya ayat 21-24 dikatakan demikian
Sejak itu, Yesus mula berkata dengan terus-terang kepada pengikut-pengikut-Nya, “Aku harus pergi ke Yerusalem dan mengalami banyak penderitaan yang disebabkan oleh para pemimpin masyarakat, ketua imam, dan guru Taurat. Aku akan dibunuh, tetapi pada hari ketiga Aku akan dibangkitkan semula!” Petrus menarik Yesus ke tepi dan mula menegur Dia, “Ya Tuhan, semoga Allah menjauhkan perkara itu daripada Tuhan! Perkara itu tidak boleh berlaku kepada Tuhan!” Yesus berpaling lalu berkata kepada Petrus, “Pergilah dari sini, hai Iblis! Engkau penghalang jalan-Ku. Fikiranmu itu fikiran manusia, bukan fikiran Allah!” Kemudian Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, “Jika seseorang hendak mengikut Aku, dia mesti melupakan kepentingan sendiri, memikul salib, dan mengikut Aku.
Bahkan jika kita belajar lebih dalam lagi pada ayat 15-40 , kita melihat bahwa bagaimana Paulus dinyatakan sebagai nazir Allah dan menerima apa yang telah Tuhan tetapkan dengan hati yang teguh, tanpa ragu.
Karena setiap kehidupan manusia Tuhan Yesus Kristus tahu, bahkan bagi orang percaya Tuhan Yesus Kristus beritahukan apa yang akan terjadi dalam hidupmu dan mempersiapkan kehidupan kamu untuk menghadapi ketetapan Tuhan.
Karena dalam injil Lukas 21:7-18 apa yang Yesus katakan adalah sebuah janji yang tegas dan hal ini menjadi bagian kita juga untuk menyatakan apa yang benar dihadapan Allah.
Dan inilah prinsip yang harus kita pegang dalam Filipi 1:20-21 dikatakan
Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
Karena Roma 8:28 berkata bahwa
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Jadi Tetap berjalan bersama Tuhan, kenali Tuhan Yesus Kristus, dan terima apa yang Tuhan berikan bagi kita yang penting nama Tuhan Yesus Kristus yang dimuliakan dalam hidup kita semua
Haleluya