Skematologi: Tinjauan Ketetapan Tuhan, Psikologis , Karakter dalam jalan hidup manusia

Sudahkah anda membaca 3 teks bawah ini ?

Matius 22: 37 -40
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu , dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.  Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia  seperti dirimu sendiri.  Pada kedua hukum inilah  tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Markus 12 : 29 -31
Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu  , dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."




Ulangan 6: 4-6 
Dengarlah, hai orang Israel  : TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa  !   Kasihilah   TUHAN, Allahmu , dengan segenap hatimu  dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan  haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu.

Apa yang anda pahami dari ketiga teks di atas dan bagaimana anda berpikir tentang hal yang ingin Tuhan Yesus sampaikan kepada kita semua ?  dari perjanjian lama sampai pada perjanjian baru.

Sebenarnya Matius 22 dan Markus 12   interteks yang disampaikan Musa dalam Ulangan 6 tentang Siapakah manusia dan Apa yang harus manusia  harus ketahui dalam hidupnya.

Manusia adalah makhluk  yang Tuhan ciptakan memiliki 3 bagian yang tidak akan terpisahkan yaitu  tubuh, jiwa dan roh. Tetapi tahukan anda bahwa dalam menentukan jalan hidup  manusia sebenarnya manusia  memiliki 3 tugas penting dalam hidupnya.

Perhatikan dalam 3 ayat diatas, di dalam manusia ada 3 bagian yang melekat pada manusia ( tubuh , jiwa dan roh ) memiliki tugas  yang  dinyatakan dengan tegas oleh Tuhan Yesus sendiri dalam perjanjian baru dan melalui musa dalam perjanjian lama.

Mari kita perhatikan, kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap Hatimu.  Kata "segenap hati " sering kali diartikan memberikan seluruh hidup kita, apa (harta) yang kita punya kepada Tuhan. sering kali banyak anak remaja  yang mengartikan hati kita kepada pikiran yang tertuju kepada Tuhan walaupun dengan baju yang tidak sopan.

Tetapi jika kita perhatikan bahwa Yoel 2: 12 dikatakan " "Tetapi sekarang juga," demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah  kepada-Ku dengan segenap hatimu,   dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."  Koyakkanlah hatimu  dan jangan pakaianmu,  berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang,  panjang sabar dan berlimpah kasih setia,  dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.   

Perhatikan kata "berbaliklah  kepada-Ku dengan segenap hatimu,dengan berpuasa, menangis, dan mengaduh" ini merupakan bentuk penyerahan diri dan penyangkalan diri kepada Tuhan Yesus. Di mana kata penyerahan diri dan penyangkalan diri  mempunyai fokus kepada tunduk menjadi hamba , tetapi bukan hanya berarti menjadi hamba Tuhan melainkan seluruh anak Tuhan . Tetapi menerima segala apa yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Walaupun itu sakit dan tidak enak, karena ini merupakan proses awal untuk tunduk dan setia kepada segala ketetapan Tuhan.

Dalam pembahasan " Skematologi hari ke 5" lalu dijelaskan dengan singkat bahwa ketika kita sudah mengenal Yesus yang adalah terang,  kita telah mengenal dan mau di tuntun oleh Firman Tuhan, dan bahkan dipisahkan serta bertumbuh dalam Firman Tuhan. Sehingga dapat menjadi terang bagi orang lain, maka proses selanjutkan memberikan Tuhan menciptakan ikan di laut  yang memiliki pengertian yaitu proses penyerahan diri ke dalam tangan  Tuhan .

Maka ini adalah proses dari anak anak  menjadi seorang muda yang siap menerima segala ketetapan Tuhan. Dimana proses anak anak sudah diajarkan untuk memiliki  pengenalan yang kuat tentang siapa Yesus, mengenal hukum dan peraturan, Bagaimana bertumbuh, dan bagaimana menjangkau jiwa bagi Tuhan.

Sehingga dasar yang dimiliki tujuan agar di dalam hatinya hanya Tuhan  Yesus Kristus yang di sanjung dan beritakan kepada orang lain . Maka Sekarang adalah proses selanjutnya yaitu memiliki pengalaman yang dekat dengan Tuhan. Bagaimana Tuhan Yesus Kristus memproses kita untuk menjadi hamba yang siap untuk menerima segala keputusan Tuhan.

Hal ini didukung oleh Kitab Yoel 64:8 dikatakan demikian "Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa  kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk   kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu. "

Dalam ayat sebelumnya dijelaskan dengan sangat jelas bahwa siapa kita sebenarnya yang berdosa ini  yang sering kali membuat Tuhan murka dan bahkan menyembunyikan WajahNya terhadap kita ( karena manusia yang berdosa dan telah rusak dihadapan Allah). Sehingga dikatakan bahwa manusia menjadi seorang yang terjajah oleh dosa

Kita sekarang dapat melihat bagaimana Yoel berdoa kepada Tuhan untuk pengampunan untuk orang Israel sehingga  Tuhan tidak murka dan berkenan untuk menolong orang Israel. Yoel tahu bahwa Tuhan sangat baik mau menolong umatnya ketika umatnya mau memberikan hatinya untuk Tuhan.

Sehingga  Yoel meminta Tuhan yang bentuk dan yakin hanya Tuhan yang dapat. Dengan kata lain, Yoel  menerima segala yang Tuhan tetapkan bagi dia dan orang Israel, sehingga hal ini pun menjadi bagian kita dimana kehendak Tuhan Yesus yang terjadi dalam hidup orang orang yang percaya.

Hal ini pun juga dilakukan Tuhan Yesus Kristus, dalam kitab Lukas 22:42 dikatakan demikian "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi. " dimana Yesus pun menerima semua ketetapan yang Allah bapa berikan untuk menjalankan misiNya yaitu mati di atas kayu salib untuk menebus dosa manusia

Inilah yang terkadang jarang kita perhatikan dan jarang orang mau menerima bahwa anak anak Tuhan harus menerima segala ketetapan Tuhan. Memang tidak mudah  untuk saya dan kita semua menerima segala ketetapan Tuhan.  kita memerlukan Roh Kudus yang akan memimpin dan melembutkan hati kita agar kita mampu menerima segala ketetapan  Tuhan Yesus dalam hidup kita. dan percaya  bahwa segala ketetapan Tuhan adalah indah bagi  kita dan bahkan lebih indah dari apapun. Haleluya

Mari kita perhatikan lagi, dengan segenap jiwamu. Kata " segenap jiwamu" sering kali di identifikasikan nyawa, karakter, perasaan, kesadaran, ingatan, persepsi, pemikiran. Banyak sekali arti kata jiwa dan memiliki konotasi / pengertian yang berbeda beda.

Tetapi perhatikan dalam kitab Mazmur 33: 19 dikatakan demikian "untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan." bahkan dalam Ratapan 3: 25 dikatakan demikian "TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia."

Dengan sangat jelas bahwa jiwa merupakan  cara pandang seseorang yang terdapat dalam pemikiran dan perasan manusia  (psikologis). Dalam kehidupan orang percaya ketika menghadapai segala macam hal yang terjadi. Dalam kitab Mazmur memperlihatkan bagaimana seharusnya kehidupan orang orang yang percaya hidup. Mereka harus tunduk akan ketetapan Tuhan dan secara Psikologis mereka hidup memiliki cara pandang yang sesuai  dengan Kristus. 

Dalam Mazmur Daud banyak mengucapkan nyanyian yang memberikan kita pengajaran bahwa  cara pandang / psikologi anak anak Tuhan seharusnya kuat dan tidak goyang ke kanan maupun kekiri ketika menghadapi masalah yang hadir dalam hidup mereka , termasuk godaan untuk melakukan cara -cara yang salah yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan.

Maka disinilah anak anak Tuhan cara pandang akan  hidup kudus di hadapaan Tuhan, walaupun menghadapi tekanan dan ancaman sekalipun.
hal ini ditegaskan oleh Paulus kepada jemaat di Filipi dalam kitab Filipi 2: 5 dikatakan demikian " Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama , menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah,  tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, ".

Sehingga di tegaskan kembali  dalam kitab 1 Petrus 2 : 11b -12  dikatakan demikian "..., kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka. "

 Sehingga sangat jelas bahwa orang yang sudah menyerahkan hidupnya untuk Tuhan, maka ada tahap selanjutnya yaitu psikologisnya  harus berubah oleh Roh Kudus sehingga cara hidupnya pun berubah sesuai dengan  yang Tuhan Yesus Kristus ajarkan dan inginkan .


Sehingga hasil dari persekutuan kita dengan Tuhan  dan pertumbuhan dalam Gereja ( Skematologi  minggu penciptaan hari ke 3)  menjadi bagian hidup manusia yang seutuhnya serta buah Roh itu dapat diuji dan di saksikan oleh semua orang. sehingga orang lain pun dapat mengatakan bahwa benar ini andalah anak anak Allah. Walaupun ada masalah tetap melakukan kehendak Tuhan dengan benar dan baik.

Hal ini pun dapat kita lihat dalam kehidupan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya atau yang lebih di kenal dengan Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Dimana penyerahan diri kepada Tuhan telah mereka lakukan, mereka percaya bahwa apa yang terjadi dalam hidup mereka tetap ada di tangan Tuhan. Hidup mereka tetap menyembah Tuhan dan mengkuduskan diri mereka dari apapun yang tidak berkenan kepada Tuhan.

Maka lihat apa yang Tuhan berikan kepada Daniel, Hananya, Misael dan Azarya  yaitu kepintaran yang diberikan Tuhan untuk mengerti segala Hikmat Tuhan dan mereka di angkat menjadi  orang orang kepercayaan serta melalui kehidupan mereka, mereka memuliakan Allah.


Mari kita perhatikan lagi, kata " dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu" apa yang dikatakan orang tentang akal budi ? apa yang dikatakan orang tentang kekuatan?  kenapa dalam Kitab Ulangan  hanya meyebut kekuatan saja  sedangkan dalam Matius hanya menyebutkan akal budi  bahkan dalam Markus keduanya disebut ?

Dalam konteks kitab Ulangan merupakan konteks perjalanan orang Israel yang keluar dari Mesir (penjajahan)  menuju Kanaan dimana merupakan tanah perjanjian yang telah diberikan oleh Tuhan kepada orang orang yang Tuhan percayakan / orang percaya.  ketika kitab ulangan di bacakan maka ada kontkes bahwa mereka masih dipimpin Tuhan secara langsung (Teokrasi). Sehingga segala sesuatu berasal dari Allah dan mereka hanya mengikuti apa yang telah ditunjukan Tuhan dan mereka dengar untuk mereka lakukan dengan sebaik baiknya dengan kekuatan yang dari Tuhan .

Tetapi ketika dalam kitab Matius, Tuhan Yesus  sedang bertanya jawab dengan salah seorang ahli Taurat. yang merupakan orang yang mempelajari perjanjian lama ( khususnya Pentateuch) . Sehingga mereka bukan orang yang hanya tahu akan Firman Tuhan tetapi menyelidiki segala yang dituliskan dalam perjanjian lama.  Mereka merasa bahwa dengan memyelidiki Firman Tuhan mereka mempuyai akal budi yang luar bisa dan mencobai Yesus.

Tetapi apa sebenarnya  itu akal budi ? Menurut kitab Daniel 9: 22 dikatakan demikian "Lalu ia mengajari aku dan berbicara dengan aku: "Daniel, sekarang aku datang untuk memberi akal budi kepadamu untuk mengerti." Inilah yang menjelaskan apa itu Akal budi, Akal budi bisa dikatakan  adalah kepintaran / pengertian untuk mengerti segala hikmat Tuhan.

Bagaimana cara mendapatkan akal budi ? dalam kitab Ayub 28:28 dikatakan demikian " tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi." sehingga kita dapat melihat dengan jelas bahwa ketika kita berserah kepada Tuhan, hidup yang menyenangkan hati Tuhan maka disanalah akal budi yang Tuhan sedikan untuk mengerti segala Hikmat Tuhan.

Kata Hikmat adalah sebuah kata yang sering  orang Kristen pakai untuk menyatakan kepintaran atau pikiran logis / secara duniawi, tetapi Hikmat yang benar hanya berasal dari Tuhan dan akal budi / kepintaran yang Tuhan berikan yang akan memberikan pengertian. hal ini dibuktikan dalam kitab 1 raja raja 3: 11-14 ( dimana Salomo mendapatkan Hikmat dari Tuhan) dan kitab 1 raja raja 3: 17-28 ( bagaimana hikmat Salomo bekerja untuk mempertimbangkan dan mengerti  hal hal yang sulit .)

maka setelah kita melihat apa yang telah dipaparkan bahwa akal budi dan kekuatan yang ada menunjukan ada proses pembentukan karakter yang sesuai dengan kehendak Allah.  Kekuatan dan Akal budi yang Tuhan berikan membuat kita semakin kuat dan tangguh untuk melihat visi Tuhan dan menjalankan apa yang menjadi kehendak Tuhan dan di medan apapun yang Tuhan suruh kepada orang orang percaya ( Skematologi minggu penciptaan hari ke 5)

Hal ini dibuktikan dengan kisah para rasul yang merupakan murid Tuhan ketika mereka telah dilengkapi oleh Roh Kudus, mereka dapat memberitakan Firman Tuhan dengan kondisi apapun. Walaupun mereka di sakiti bahkan hampir mati (menerima Ketetapan Tuhan), mereka tetap melakukan apa yang benar di mata Tuhan ( cara pandang tetap kepada Tuhan ), dan malah mereka menunjukan karakter Kristus  (pengertian akan kehendak Tuhan serta hikmat Tuhan   dan kekuatan serta kuasa mereka dapat dari Tuhan ) untuk menyatakan kehendak Tuhan Yesus Kristus dan  menyenangkan hati Tuhan.

Inilah manusia yang diharapkan Tuhan, bukan hanya berhenti pada Skematologi  minggu pencitaan pada hari ke 4 - menjadi matahari yang menerangi dunia tetapi menjadi pribadi yang menyenangkan kehendak Tuhan dan menjadi suratan hidup bagi banyak orang. nama Tuhan Yesus Kristus saja yang di puji dan dimuliakan selalu dalam kehidupan kita semua.

Haleluya . Amin

Renungan Harian Remaja GPdI

Masukan Email Anda untuk 
mendapatkan renungan setiap hari :