Dalam cerita paskah, khususnya dalam proses penebusan yang Tuhan Yesus Kristus terdapat tempat bersejarah dan menjadi perhatian yang seharusnya memiliki makna mendalam bagi orang percaya. Tempat yang paling terkenal adalah taman Getsemani dan Bukit Golgotha, tetapi jarang Kita perhatian satu tempat yang sebenarnya titik penting dari antara taman Getsemani dan bukit Golgotha yaitu Gabata.
Di Gabata ada sebuah kejadian dimana terdapat kebenaran yang terabaikan, demokrasi, dan pemberontakan. Hal ini sangat mengulik hati orang apa yang terjadi dan kenapa hal itu terjadi disana ?
Dimulai dari Akar kata "Gabata" berasal dari bahasa Aramic yang kemudian dibakukan dalam bahasa Ibrani yang mengandung arti "Tempat Yang Tertinggi". Namun Gabata ditulis dalam Yohanes 19:13 dengan bahasa Yunani Lithostrotos yang mengandung arti "Hamparan Batu atau Jalan Yang Dikeraskan Dengan Batu". Sehingga jika diambil arti kata dan fungsi yang tempat tersebut, maka konsep filsafat yang ingin ditunjukan pada zaman itu adalah Gabata / Litostrotos merupakan suatu tempat yang menjalankan keadilan tertinggi bagi seluruh manusia yang keras / baku.
Sehingga Gabata merupakan sebuah jawaban bagi orang orang Roma dan orang Yahudi pada saat itu untuk mencari keadilan. Sehingga banyak sekali kasus yang telah diselesaikan secara adil menurut mereka di Gabata ini. Pilatus dengan cermat dan berdasarkan kepintaran atas segala hukum yang dia punya menimbang dari segala sisi dan membuat sebuah keputusan penting bagi terdakwa yang bersifat absolute.
Tetapi perhatikan dalam Matius 27, Markus 15 , Lukas 23, Yohanes 19 dengan sangat jelas dan transparan apa yang Pilatus lakukan berbeda dengan kasus yang dia hadapi pada biasanya. Pilatus mengetahui bahwa Yesus adalah orang yang suci dan bersih dari segala kejahatan, tetapi karena Pilatus ingin sekali membuat orang senang serta mengamankan posisinya. Dia melepaskan pemberontak yang luar biasa kejahatannya dan mengikuti keinginan masyarakat yang telah dihasut oleh para Imam Kepala dan Tua-tua untuk menyalibkan Yesus yang merupakan orang benar.
Sehingga Pilatus yang tahu bahwa posisi sangat terjepit menuruti semua keinginan orang orang untuk melepaskan Barnabas dan menyalibkan Yesus. Walaupun Pilatus dengan tegas dan secara expresif mencuci tangan serta berkata bahwa dia tidak menanggung darah Yesus, tetap saja Pilatus memegang peranan penting dan bertanggung jawab sepenuhnya juga dalam kejadian Gabata.
Dari Gabata kita belajar, kebenaran manusia adalah kebenaran semu yang dapat dirubah karena hasutan dan kenormalan yang terjadi pada suatu kesalahan. Gabata atau Litostros mengambarkan kebenaran dan kemuliaan yang sejati menurut orang Roma dan orang Yahudi yang berlaku pada saat itu. Tetapi kebenaran dan kemuliaan manusia yang semu dapat dirubah dengan mudah karena sebuah kata "Demokrasi" atau ikut suara mayoritas atau ikut kebanyakan orang.
Dengan kebenaran semu bahkan berpegang pada prinsip dunia, akan membawa manusia ke dalam jurang dosa yang semakin dalam. Tetapi siapa yang berpegang pada kebenaran Allah walaupun harus mati seperti Tuhan Yesus Kristus, maka Tuhan Yesus Kristus sendiri yang akan menunjukan kemuliaan-Nya yang luar biasa dalam hidup orang percaya kepada-Nya.
Gabata atau Litostrotos merupakan rencana Allah yang besar untuk menunjukan betapa rapuhnya kebenaran dan kemuliaan manusia. Sehingga kebenaran dan kemuliaan manusia yang menurut manusia tinggi dan kuat bisa di runtuhkan dengan ancaman manusia semata.
Hal ini kita sudah belajar dalam artikel "Sosial Budaya dan Tatanan Dunia Baru", dimana orang percaya berbeda dengan Gabata. Orang yang percaya harus tetap berpegang pada kebenaran Tuhan Yesus Kristus, tidak ikut ikutan orang lain dan tidak mau digantikan kebenaran dan kemuliaan yang Tuhan Yesus Kristus berikan dengan apapun juga.
Gabata (tempat yang tinggi ) dan Litostrotos ( jalan yang keras ) hanyalah pembuktian bahwa kebenaran dan kemuliaan yang Tuhan Yesus Kristus kerjakan tidak akan pernah bisa digagalkan oleh siapapun termasuk orang yang memiliki jabatan yang tinggi dan hukum dunia yang kuat sekalipun.
Tetapi karena Gabata atau Litostrotos rencana Allah boleh terlaksana dan kemuliaan Kristus boleh nyata di bukit Golgolta. Sehingga Getsemani ( Kasih dan Kekuatan Allah ) , Gabata ( Kebenaran dan Kemuliaan Allah ), dan Golgota ( Rencana dan kekuasaan Allah ) boleh dinyatakan bagi hidup orang percaya (Skematologi Minggu Penciptaan) .
Haleluya .. Puji Tuhan...
Terima kasih banyak Tuhan Yesus Kristus