Tato merupakan salah satu ilmu seni untuk merias tubuh mengunakan tinta yang masuk ke dalam kulit dan gambar tersebut akan bertahan lama bahkan tidak bisa hilang seumur hidup manusia itu.
Bahkan tato seringkali digunakan sebagai identitas bagi seseorang dalam kelompok tertentu. Bahkan bagi beberapa orang, tato merupakan sebagai sebuah seni yang dianggap normal bagi orang yang memiliki tekat kuat dan pemberani . Bahkan dengan tato mereka dapat pengakuan dan tanda bahwa diri mereka mampu, mereka kuat dan berkelas.
Menurut beberapa orang terkenal :
Sering kali kita mendengar beberapa orang tokoh agama / orang mengaku dirinya sebagai orang yang menjadi panutan berkata bahwa tato tidak masalah. Karena menurut mereka tato itu seni dan berbeda dengan pengertian dalam Firman Tuhan ( dalam Imamat 19 : 28) .
Dimana menurut mereka dalam Kitab Imamat kata mengoresi dan merajah tanda tanda pada kulit mereka hanyalah sejarah lama tentang penyembahan berhala dan mereka. Dan mengunakan 1 Korintus 10 : 23 menjadi menjadikan sebuah pembenaran bagi hidup mereka. Dengan kata "Segala sesuatu di perbolehkan", maka tato diperbolehkan dan menghalalkan tato dalam hidup mereka dengan kata kata " asal berguna dan membangun" dan memiliki damai dalam hidup mereka.
Lalu apa menurut kamu ? Apakah tato boleh ?
Lalu kita lihat dalam Imamat 19 secara keseluruhan bahwa Firman Tuhan yang disampaikan kepada Musa yang merupakan sebuah hukum kausuitik yang menerangkan secara detail tentang hukum Tuhan.
karena pada era itu (Perjanjian Sinai), Tuhan Yesus Kristus menyatakan dirinya dengan memberikan hukum Tuhan yang terdiri dari Apoditik (hukum Absolute - yang merujuk pada sifat sifat Allah / Tuhan Yesus Kristus) dan Kausuitik (hukum moral untuk menjaga nilai dan hidup manusia yang percaya - hukum yang melengkapi hukum absolud dan hidup benar dihadapan Tuhan) .
Tuhan Yesus Kristus memberikan hukum ini, bertujuan agar hidup manusia yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus berbeda dengan dengan orang dunia yang tidak mengenal Tuhan Yesus Kristus. Karena dalam hukum Kausuitik membicarakan tentang hidup manusia yang bukan miliknya sendiri tetapi seharusnya menjadi sebuah persembahan yang hidup bagi Tuhan.
Dan hal ini pun, bukan berbicara masalah pada era itu saja tetapi berlanjut pada masa yang akan datang. Hal ini di tegaskan dalam Matius 5 :17-18 dimana kedatangan Tuhan Yesus Kristus bukan menghilangkan hukum Taurat / hukum yang telah Tuhan berikan kepada Musa di gunung Sinai.
Sehingga kita melihat bahwa hukum yang tertulis dalam kitab Imamat 19: 28 itu tetap berlaku bagi seluruh orang percaya. Dimana orang percaya tidak boleh melakukan menorehkan dan merajah sebuah tanda / gambar dengan sengaja dan maksud apapun di tubuhnya.
Jika kita melihat juga dalam Matius 22 : 36 - 40 , Tuhan Yesus Kristus katakan hukum yang terutama adalah kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap akal budimu dan [dengan segenap kekuatanmu (Ulangan 6: 5)] serta kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum taurat dan kitab para nabi (Apoditik dan Kausuitik).
Dari pernyataan diatas terlihat sangat jelas bagaimana hidup manusia sepenuhnya hanya milik Tuhan Yesus Kristus. Dan bukan lagi kehendak manusia yang ada dalam hidup manusia yang menguasai hidup manusia ,melainkan hidup kita sepenuhnya untuk memberikan yang terbaik untuk Tuhan dan menyatakan kemuliaan Tuhan kepada semua orang.
Sehingga suratan Paulus kepada jemaat di Korintus, dalam 1 Korintus 6: 19 -20 dikatakan bahwa tubuh manusia yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam manusia yang percaya. Bahkan Paulus pun menegaskan tubuh manusia yang adalah bait Roh Kudus telah dibeli dengan harga yang telah lunas dibayar, sehingga kembali pada Matius 22 : 36 -40 dan Imamat 19: 28 yaitu gunakan tubuhmu dan berikan yang terbaik untuk Tuhan Yesus kristus dan menyatakan kemuliaan Tuhan Yesus Kristus kepada semua orang.
Perihal dengan 1 korintus 10 : 23 dan 1 korintus 6 : 12 kita melihat bahwa Segala sesuatu halal (diperbolehkan) bagiku. (benar,) tetapi bukan segala sesuatu berguna dan bukan segala sesuatu membangun ( tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun).
Hal ini menyatakan bagaimana kondisi lingkungan orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus harus hidup. Di tengah sosial budaya yang berkembang dalam dunia ini, Segala sesuatu yang salah bisa menjadi benar karena pengaruh kondisi dan budaya yang ada. Tetapi kembali dalam Matius 22 : 36 - 40 dan Roma 12:2 bahwa
anak anak Tuhan harus menjadi persembahan yang hidup dan berguna seturut kehendak Tuhan Yesus Kristus serta membangun / saling menguatkan sesama orang percaya dalam kasih Tuhan Yesus Kristus dengan tidak menjadi hamba dari tatatan dunia baru, melainkan menjadi berbeda dengan tetap setia kepada Hukum Tuhan.**(- lebih jelasnya bisa di baca di "Sosial budaya dan tatanan dunia baru")
Hal ini diperlihatkan dalam kitab Daniel bagaimana Daniel dan kawan kawannya tetap mengenal Tuhan dan memegang segala ketetapan Firman Tuhan. Segala sesuatu boleh terjadi dan diperbolehkan, tetapi mereka yang menjalankan Firman Tuhan akan terbukti dan menjadi orang yang berbeda.
Tuhan Yesus Kristus akan menunjukan kuasaNya dan akan membawa anak anak yang mengambil pilihan untuk selalu berguna dan membangun bagiNYA kepada hal yang luar biasa. (Bisa baca di Skematologi Minggu Penciptaan)
Jadi kembali lagi ke diri kalian sendiri mau ikut Tuhan sepenuhnya atau ikut Tuhan setengah setengah bahkan cenderung sama seperti dunia, semuanya diperbolehkan...