Dasar pembelajaran : Lukas 15 - 16
Halleuya, Puji Tuhan
Adalah sebuah sukacita, jika kita terus belajar FIrman Tuhan tidak henti sampai kita mengenal Allah dengan benar dalam pandangannya. Hari ini kita akan melihat lebih dalam kehidupan kita, bagaimana kita harus mengisi setiap kekosongan hidup kita agar kita menjadi satu bagian Allah yang sempurna dan termasuk dalam bilangan anak anak Allah . Tentunya kita telah belajar tentang " Skematology " yang membawa kita melihat bagaimana kita harus memiliki pengalaman yang bertahap dan benar sehingga kita dapat bertumbuh pada jalur yang benar.
jika dalam perjanjian lama, khusunya kejadian 1, kita melihat bagaimana Allah berperan dalam menunjukkan Rencana Allah yang sempuna melalui perlambangan atau gambaran dari penciptaan, Hal ini kembali dipertegas juga dalam lukas 15 -16 dalam perumpaan yang dikatakan oleh Tuhan Yesus Kristus kepada orang farisi dan ahli Taurat yang dibilang memahami Taurat Tuhan, tetapi tidak mengerti maksud Tuhan Yesus Kristus dalam Taurat itu.
Mengenal Allah dengan benar
Mari kita baca dalam Lukas 15: 1-2, di sekeliling Tuhan Yesus Kristus pada saat itu terdapat para pemungut cukai dan orang berdosa. jika merujuk pada Lukas 5: 29 -30. Maka kita melihat dengan tegas bagaimana Allah tahu kondisi kita, dikatakan dalam Lukas 5: 31-32 bahwa kita adalah orang yang sakit / orang yang bersalah atau dalam kita kejadian 1 : 2 dikatakan "bumi belum berbentuk dan kosong".
Jika kita membuka Skematologi dalam kejadian 1: 3 dikatakan "Allah berfirman jadilah terang ", maka dalam 2 Kor 4: 6 dengan jelas Allah memberikan Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita semua. Karena dalam Yohanes 8:12 Yesus sendiri adalah terang Dunia. maka jika lanjutkan kembali dalam Lukas 15: 3-7, Maka Tuhan Yesus Kristus sendiri menjabarkan atau menerangkan dengan jelas. Bahwa kondisi kita seperti domba yang hilang. Dia tahu bahwa kondisi yang tidak memungkinkan dia mencari Allah.
Maka dalam Lukas 15: 4, perhatikan Tuhan Yesus Kristus tidak akan memperkenalkan diri kepada domba yang sehat dengan kata lain Yesus tidak datang kepada orang yang sok tahu Taurat atau orang yang sok kenal Firman. Tetapi kepada domba yang mengakui diri tidak mampu dan butuh pertolongan Tuhan atau orang yang mengakui dirinya adalah orang berdosa.
Perhatikan dalam Lukas 18:13, bagaimana seorang pemungkut cukai ini berdoa kepada Allah dalam perumpamaan Tuhan Yesus Kristus. Ketika Tuhan Yesus Kristus sendiri menyatakan dirinya kepada orang berdosa, Tuhan Yesus kristus juga butuh respon kita seperti halnya Petrus dalam Lukas 5: 8 , tetapi apa yang terjadi dalam Lukas 5 : 10 - 11 ? Tuhan Yesus Kristus tunjukan masa depan kita dan pertanyaan kepada kita apakah kita akan ikut Tuhan atau tidak ? Menjadi orang banyak yang ikut Yesus saja atau seperti Petrus dan murid Tuhan yang lain ?
Makanya ketika kita melihat Skematologi hari 1 ( Tuhan memberikan Terang yaitu Tuhan Yesus Kristus ), apakah kita menjadi domba yang hilang atau domba lainnya yang hanya tahu dan kenal Tuhan saja ? Tentunya ini sangat penting karena lukas 15: 5-6, berbicara bahwa domba yang sakit itu di gendong-NYA dengan hati yang gembira dan bersukacita melebihi domba yang sembilan puluh sembilan.
Karena pertobatan yang Tuhan Yesus Kristus mau, adalah pertobatan yang sungguh sungguh dan mengetahui bahwa diri kamu adalah orang yang perlu pertolongan Tuhan Yesus Kristus. Maka dengan sukacita dan gembira Dia akan mengenalkan diri-NYA kepada kamu dan akan menunjukan kasih-NYA kepada kamu dengan luar biasa.
Ketaatan akan Firman
Maka kembali kita perhatikan dalam Lukas 15: 8, dibuka dengan satu kata "Atau". Hal ini menunjukan suatu gambaran atau nilai yang sama dengan lukas 15:3- 7, tetapi perhatikan kata "perempuan" dalam Efesus 5:22-23 berbicara tentang jemaat Tuhan dan " Rumah " dalam Hosea 11:11 dan Hagai 1:4-5 berbicara tentang otoritas dan perlindungan Tuhan
Maka ketika perempuan yang telah mempunyai 10 dirham, tetapi 1 dirham telah hilang dari padanya di dalam rumah. jika kita bandingkan dengan mazmur 119: 2 -3 Berbicara tentang orang yang mengenal logika Allah yang sangat berharga dalam hidupnya (dirham) , tetapi ada hal yang hilang dalam hidupnya (karena ketidaktaatan) , sehingga tidak lengkap atau yang belum penuh.
Maka perhatikan dalam Lukas 15: 8, "dia akan menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai menemukannya ? " dan jika bandingkan dalam 2 Samuel 22: 29 dengan jelas dikatakan bahwa kita memohon petolongan Tuhan Dan Roh Kudus untuk memulihkan hidupnya. Sepeti halnya Daud untuk kembali sadar dan membersihkan hidupnya, sehingga kita beroleh kebenaran dan Logika Allah yang benar dalam hidupnya.
jika kita melihat dalam 2 Samuel 11 , Daud yang telah mengenal Tuhan Yesus Kristus tetapi melakukan hal yang salah dengan mengambil Batsyebah . Daud telah kehilangan 1 dirham yang berharga, Maka Tuhan Yesus kristus mengutus Natan ( gambaran pelita Allah ) agar Daud kembali mencari dirham yang hilang dengan cermat dengan cara bertobat kepada logika Allah dan memohon pengampunan.
Sehingga dalam Lukas 15 : 9- 10, dijelaskan mereka dapat kembali bersukacita karena mereka telah kembali bertobat menjadi satu bagian dengan Allah untu dapat berjalan bersama dengan Tuhan ( H-3).
melihat keluar dan lupa akan otoritas
Maka kita lanjut lagi pada Lukas 15: 11, apa yang dikatakan disana? Perumpamaan seorang yang memiliki dua anak laki laki. Tentu saja dikatakan dalam Lukas 15:12 dijelaskan dengan jelas bahwa bungsu meminta harta warisan yang menjadi bagiannya dari bapaknya dan bapaknya pun membaginya harta kekayaannya diantara mereka.
Jika kita melihat dalam matius 6: 19-21 dan mazmur 119:2-3, dengan jelas dikatakan bahwa harta itu adalah Logika Allah yang diberikan menjadi suatu harta yang berbeda dengan harta duniawi. Karena logika Allah adalah harta yang kekal yang diberikan Allah kepada orang yang tinggal dalam otoritas Allah.
Ketika anak bungsu ini meminta harta bapaknya, dia meminta apa yang Tuhan Yesus Kristus janjikan kepadanya. Maka Tuhan Yesus Kristus berikan kepada kedua anaknya. Tetapi perhatikan dalam Lukas 15:13, kata "beberapa hari kemudian" ini berbicara dengan beberapa masa yang diberikan dia menjual semua harganya yang adalah bagiannya lalu pergi ke negeri yang jauh.
Kata "menjual" jika kita lihat dalam Lukas 22: 47-48 Dan matius 27: 3-10 , Hal ini merujuk kepada pengkhianatan dan pilihan orang yang sudah mengenal Tuhan untuk berbalik kepada mamon ( Matius 6:24 ). Mereka melakukan hal tersebut seperti dalam matius 13:5 & 20-21, dimana mereka sudah menerima Firman Tuhan tetapi tidak bertumbuh karena penindasan atau tekanan dan daya tarik dari Dunia yang begitu kita membuat dia menjual Tuhan dan lari dari Tuhan Yesus Kristus.
Mereka lebih mengutamakan apa yang mereka lihat secara fisik dalam logika manusia. Mereka secara tidak langsung terlena pada kemeriahan yang dunia berikan. Sehingga dengan jelas dalam Lukas 15:13b , dia memboroskan hidupnya dengan foya foya. Hal ini memperlihatkan bagaimana dunia dengan segala logikanya menjebak hidup manusia untuk tunduk dalam sistem dan emosi serta kemeriahannya.
Maka hasilnya dapat kita lihat dalam Lukas 15:14, dimana tiba waktunya dunia menunjukan taringnya. Pada saat itulah manusia yang tidak dalam perlindungan Allah akan merasakan bahwa mereka jauh dari Allah. Mereka akan mengetahui hidup mereka miskin seperti jemaat di laodekia (wahyu 3:17) , walaupun mereka secara lahiria telah di anggap diri mereka kaya bahkan dihormati dalam bidang rohani .
Sehingga Lukas 15: 14-16 dengan tegas menyatakan bagaimana keadaannya sehingga anak yang bungsu pun rela melakukan hal hal yang tidak baik atau yang haram. Bahkan sampai dikatakan rela mau makan makanan babi dan tidak seorangpun memberikan dia makan . Disini kita melihat bagaimana dunia begitu kejam kepada orang yang sudah masuk dalam pusaran konspirasi dan sistem yang mereka ciptakan. Mereka akan terkurung dalam segala kenikmatan dan kedalam sistem yang tidak dapat mereka kendalikan.
Maka kita lanjut Lukas 15:17-19, ketika keadaan terjepit seperti inilah, manusia baru sadar akan otoritas Allah dan ke-MahaKuasa-an Tuhan Yesus Kristus. Di mana mereka baru merenungkan kembali, bagaimana jika aku kembali kepada Allah atau alangkah indahnya jika aku tinggal dalam rumah Bapa. Inilah yang terjadi, mereka berusaha kembali dan mulai memohon ampun atas segalanya dan berusaha kembali kepada Bapa.
Kembali dan dikembalikan
Maka perhatikan dalam Lukas 15: 20-24, ketika kita kembali kepada Tuhan Yesus Kristus, Maka Tuhan Yesus Kristus tidak ragu untuk menyambut kamu kembali. Dia akan kembali memperlengkapi kamu dengan apa yang seharusnya ada padamu sebagai anak Allah. Maka Tuhan Yesus Kristus sendiri akan berlari dan menopang kamu untuk dapat kembali dalam pelukan Allah ( ingat Lukas 15 : 5) , lalu perhatikan dalam Lukas 15 : 21 -22. Ketika Tuhan Yesus Kristus melihat kamu kembali , dia tidak butuh perkataanmu yang digunakan seolah - olah "merayu" Tuhan Yesus Yesus Kristus. Tetapi Tuhan Yesus Kristus sendiri akan melihat hatimu dan bukti nyata kamu mau kembali kepada Dia dengan sikap yang benar.
Hal ini dapat kita bandingkan dengan 1 Samuel 16: 6, bagaimana Allah melihat dengan sepenuhnya ke dalam hati manusia yang mau mengenal Tuhan dan memiliki logika Allah dalam hidupnya serta mau berjalan bersama dengan Dia. Hal ini diperlihatkan Daud , bagaimana dia dia buktikan dengan melawan goliat bersama dengan Tuhan Yesus Kristus ( 1 Samuel 17: 45 )
Maka perhatikan dengan sekasama Lukas 15: 22, perhatikan kata " Tetapi " dalam permulaan ayat ini. Hal ini menunjukan ketika kita kembali kepada Allah dari "kebodohan" yang dilakukan oleh manusia, Tuhan Yesus tidak menuntut ini dan itu. Tetapi Tuhan Yesus Kristus akan memastikan kamu yang telah kembali mau mengenall Allah dan logika Allah , kembali dengan keadaan yang benar benar mau mengenal Tuhan Yesus Kristus dan logika Allah. Sehingga Dia dapat kembali memberikan kuasa menjadi anak anak Allah.
Sehingga Lukas 15: 23- 24, bagaimana sukacita Allah ketika mereka dulu sudah mengenal Tuhan Yesus Kristu dan sudah memiliki Logika Allah , ketika melihat dunia ( cita cita , standart hidup , dan sebagainya ) mereka berbalik dan melakukan hal yang membuat Tuhan Yesus Kristus sedih dan kecewa. Kini telah kembali kepada segala pengenalan dan Logika Allah, harapan Allah kepada manusia ini jangan kembali meninggalkan Allah dan tunduklah akan segala kehendak Allah.
Kemarahan Sulung dan tahap yang berbeda
Tetapi perhatikan dalam Lukas 15: 25 - 28 , Tetapi perhatikan ternyata ada yang marah ketika orang yang telah menjual Tuhan kembali dan malah dibuat pesta oleh Ayahnya. Hal ini membuat sulung sangat marah kepada ayahnya, maka dalam Lukas 15: 28-30, sulung meluapkan hal tersebut kepada Ayahnya. Dengan perbandingan apa yang dia lakukan dengan si bungsu , Dia menyatakan bahwa dia selalu di rumah bapa, melayani bapa, dan turut akan setiap perintah bapa. Pertanyaan sulung " kenapa dia tidak dibuatkan pesta seperti adiknya ?" , Secara logika manusia memang seharusnya anak sulung yang mendapatkan perhatian lebih dari bapa. Karena dia sudah melakukan yang terbaik dalam melayani bapak.
tetapi perhatikan perkataan bapa atau ayahnya dalam lukas 15 : 31 -32, perkataan ini sering kali dianggap sepele. kenapa ? karena dari kisah ini orang sering memotong ayat dalam lukas 15:31B yaitu " segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu" . Sehingga orang menganggap anak sulung " bodoh dan iri " karena tidak mengunakan harta bapa atau ayahnya untuk melakukan pesta di rumah bapaknya.
sehingga banyak gereja, khususnya gereja akhir zaman ini, melakukan atau meniru apa yang dilakukan "si bungsu" ke dalam gereja. Banyak gereja yang memasukan gimik atau acara yang seharusnya tidak perlu seperti stoa dan epikuros ( pelajaran Kisah para rasul 17 ) dalam acara acara gereja.
tetapi perhatikan dengan seksama Lukas 15: 31, perhatikan kata "engkau slelau bersama dengan aku ", hal ini menunjukan seharusnya anak sulung ini mengenal bapanya lebih daripada si bungsu dan kata " segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu" merujuk pada logika atau cara berpikir bapa atau ayahnya.
hal ini merujuk kepada kita sebagai anak Tuhan yang tetap tinggal dalam Pengenalan akan Tuhan Yesus Kristsu dan logika Allah, sehingga genaplah apa yang dikatakan dalam Filipi 2:5. Seharusnya kita anak anak "sulung" dalam kehendak dan rencana Allah tidak melihat kebelakang seperti istri Lot ( Kejadian 19:26 ). tetapi memiliki pandangan yang benar sesuai dengan kehendak Allah dan hidup sebagai orang yang telah memiliki idenitas Allah ( h-4) dalam hidupnya.
Jika nanti kita lanjut ke Lukas 16, kita akan melihat dengan jelas bahwa anak Allah yang hidup dalam pengenalan akan Tuhan Yesus Kristsu dan logika Allah akan bertumbuh dalam pengenalan dan karakter kristus( h-3). Sehingga Ia mendapatkan kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah dan Manusia (Amsal 3: 4) yaitu memperoleh kepercayaan Allah dalam Hidupnya ( h-5).
Sedangkan orang yang mempunyai sifat dan mental anak "bungsu" ini , akan kembali dari awal untuk mengenal Tuhan Yesus Kristus dan logika Allah, walaupun pada akhirnya anak anak " bungsu" ini akan meminta kepercayaan dari manusia dan bukan dari Allah. Sehingga genaplah Matius 7: 21- 23 , bahwa di hari terakhir Tuhan Yesus Kristus sendiri yang menyataan bahwa Dia tidak mengenal mereka semua ( pembuat kejahatan ).
Kepercayaan Allah dan kelicikan manusia
Mari ita maju dalam Lukas 16 : 1- 8, dalam perumpaan yang Tuhan Yesus Kristus berikan kita melihat dengan sangat jelas bahwa sebuah kepercayaan yang Tuhan Yesus Kristus berikan bukanlah kepercayaan yang hanya sekedar, tetapi kepercayaan penuuh atas keselamatan jiwa seseorang.
perhatikan dengan seksama dalam Lukas 16: 2, bagaimana seorang yang dipercaya Tuhan Yesus Kristus memiliki mental anak "Bungsu". Ingat kejadian dalam Lukas 15: 13, inilah yang terjadi dan ketika Tuhan Yesus Kristus tuntut pertanggungjawaban atas kepercayaan yang diberikan, Anak "bungsu" tidak dapat berikan secara penuh sehingga Tuhan Yesus Kristus "mencabut" kepercayaan yang diberikan. tetapi perhatikan dalam Lukas 16: 3-4, orang seperti ini akan mencari cara dengan logika manusia mencari berbagai cara dan kesempatan untuk mengumulkan uang, kepercayaan dan bahkan pengikut yang loyal kepada dia.
Maka kita melihat dengan jelas logika manusia itu menghasilkan sebuah kelicikan manusia untuk dapat simpati dan kesempatan lainnya yng dia buat sehingga dia di copot dari jabatannya karena membela orang itu. hal ini tentu sangat berlawanan dengan kehendak dan logika Allah, coba bandingkan Lukas 16: 5- 7 dan 1 Raja raja 3: 16 - 28.
Maka ada perbedaan yang mencolok atas logika manusia dan logika Allah, Logika Allah hanya menghasilkan kebenaran dan tidak memiliki hal lainnya (murni dan membawa kehidupan), sedangkan Logika manusia hanya menjadi penipu bagi orang yang ikut didalam konspirasi dunia yang dunia buat. Maka perhatikan lukas 16: 8, anak anak dunia akan lebih cerdik untuk menutupi dosa mereka semua.
salah satu tugas orang yang dipercaya
Sehingga peringatan dalam Lukas 16: 9 menjadi sangat penting yaitu bagaimana kita mengunakan kepercayaan yang Tuhan Yesus Kristus berikan yaitu identitas kita sebagai anak Allah . Sehingga orang yang mendapat kepercayaan dari Allah melaksanakan apa yang menjadi keinginan Allah dan bukan untuk mementingkan kepentingan sendiri.
Dunia melihat anak Allah dengan logika manusia berdasarkan uang ( mamon yang tidak jujur), tetapi identitas orang yang dapat kepercayaan Tuhan Yesus Kristus seharusnya cukup memberikan kesaksian dan bisa menarik mereka untuk mengenalkan Kristus .
Karena orang yang yang terhilang dan tersesat dalam logika manusia tidak dapat mengerti logika Allah dan hanya melihat bentuk nyata dan fakta itu pun dapat dirubah serta dimanfaatkan oleh kelicikan dunia untuk menahan orang yang mau mengenal Tuhan Yesus Kristus. Tetapi ketika tiba saatnya mereka tidak benar benar sadar akan perangkap dunia ini ( seperti anak bungsu), mereka masih dapat kembali kepada Tuhan Yesus Kristus dengan bantuan kita (yaitu sahabat yang mempunyai identitas Allah) yang Tuhan percayakan untuk kembali memperkenalkan serta mengenalkan Tuhan Yesus Kristus dan logika Allah.
Kepercayaan, Pelayanan dan pilihan kita
kita lanjut dalam Lukas 16 : 10, dengan tegas tentunya Tuhan Yesus Kristus menjelaskan , bahwa kepercayaan yang diberikan Tuhan Yesus Kristus tentunya tidak langsung perkara yang besar. Tetapi kepercayaan yang Tuhan Yesus berikan adalah sedikit demi sedikit yang semakin lama semakin besar.
tentunya ketika kita belajar dari kitab Yohanes, bahwa semakin kita kenal dengan Allah, maka semakin besar juga perjalan kita dengan Tuhan, identitas kita, dan kepercayaan yang Tuhan Yesus Kristus berikan kepada orang yang telah memilih untuk setia. ( tentunya kita akan belajar hal ini dalam kitab Yohanes).
karena jika perkara kecil saja tidak bisa Tuhan Yesus Kristus percayakan , bagaimana dengan kepercayaan yang besar yang diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus ( yang di dalamnya ada otoritas, kuasa dan kemuliaan Allah). Hal ini telah kita lihat dalam Lukas 16: 1- 8 , Bagaimana pada akhirnya mereka mencuri otoritas Allah, kuasa dan kemuliaan Allah lalu di campur dengan logika manusia hanya untuk kebanggan diri sendiri dan status yang disandangnya.
ini yang Tuhan Yesus Kristus tidak mau, Hal ini dipertegasa dalam Lukas 16: 11. jika dalam hal mamon yang tidak jujur atau dengan kata lain kepercayaan orang dunia kepada kamu soal uang saja tidak kamu dapat. Bagaimana kamu mau mendapatkan kepercayaan Allah untuk menjadi saksiknya bahkan memperoleh kepercayaan penuh dari Allah.
Bahkan dalam Lukas 16: 12, menjadi sebuah kata yang penting yaitu jika kita tidak dapat dipercaya orang lain bahkan Allah, lalu siapa yang akan mempercayakan juga harta dasar kita yaitu keselamatan yang Tuhan Yesus Kristus berikan dari Lukas 15 : 6. Maka sama halnya dengan si bungsu , bahkan menjadi hal yang tidak baik karena tidak dapat mempertangungjawabkan apa yang telah di terimanya.
Kesetiaan hanya kepada Allah
Maka kita lihat dalam Lukas 16: 13, kembali menjadi poin penting. kenapa? ketika dalam lukas 16: 12 dijelaskan, maka kita akan mengerti bahwa ketika kita sudah memilih Tuhan Yesus Kristus dan untuk mengenal dia lebih dalam lagi dan segala logikanya. kita tidak bisa berkata " aku pengikut Tuhan Yesus Kristus, tetapi aku seorang yang mencari uang juga jadi aku gak ke gereja dulu" atau " aku mengikut Tuhan Yesus Kristus , tetapi ada pemilihan RW , kepala daerah jadi aku gak gereja dulu"
Makanya dengan jelas dikatakan bahwa seorang hamba tidak dapat mengabdi pada dua tuan. Tuhan Yesus Kristus sendiri tidak mau kamu menduakan kehidupanmu untuk hal hal yang tidak berkenan. karena seperti dalam lukas 15: 13 , Karena dengan manisnya godaan mamon ( bukan hanya uang atau harta tetapi termasuk jabatan dan segala hal) kamu akan berpiir mengunakan logika manusia dan meninggalkan bahkan menjual Tuhan Yesus Kristus yang telah menyelamatkanmu.
Makanya saat kita mendapat kepercayaan yang Tuhan Yesus Kristus berikan, Tuhan melihat hati seperti halnya Daud. Dia mencari orang orang yang benar benar memilih Dia, benar benar mengenal Dia, benar benar memiliki logika Dia. barulah Dia mau berjalan bersama dengan orang tersebut (H-3) dan memberikan identitasnya kepada orang itu ( H-4) .
Bukan hanya orang sekuler tetapi Hamba Tuhan
Hal ini bukan hanya membuat kita yang belajar segala ketetapan Tuhan menjadi mengerti dan memahami keinginan Tuhan. tetapi membuat orang yang tidak menjalankan kehendak Allah menjadi panas. Perhatikan dalam Lukas 16: 14 - 16, bagiamana sikap orang farisi yang belajar firman Tuhan sering kali tidak mengerti akan logika Allah dan tidak mengenal Allah. Malah mereka berbalik dan mencemooh apa yang Tuhan Yesus Kristus ajarkan .
Sehingga dengan terbuka Tuhan Yesus Kristus berbicara kepada mereka bahwa mereka membenarkan dirinya sendiri dan Tuhan Yesus Kristus tahu isi hatinya. Maka Lukas 16: 15 dengan jelas dikatakan bahwa apa yang dikagumi oleh manusia dibenci oleh Allah. Sehingga dengan demikian kita melihat betapa lebar jurang yang terjadi antara dunia dengan Allah.
Maka Lukas 16:16-17 menjelaskan lebih lanjut bahwa, ketika Firman Tuhan disampaikan dan mereka mencoba menganggap bahwa mereka sanggup dan mampu serta meremehkan untuk menjalankan Firman Tuhan . Coba bandingkan dengan Matius 11: 12, dengan jelas dikatakan bahwa mereka yang menganggap diri mampu malah menyerongkan Firman Tuhan dan berusaha untuk menguasai dengan logika manusia.
Tetapi apa yang Tuhan Yesus katakan dalam Lukas 16: 17 dan Matius 5:18 ,dengan keras Tuhan Yesus Kristus berkata lebih mudah bagi Allah untuk melenyapkan langit dan dunia dibandingkan jika logika Allah itu dibatalkan atau merubah logika Allah dengan logika manusia. Karena kita tahu bahwa Logika Allah adalah kebenaran mutlak dan absolut.
Maka dalam kitab Yohanes , kita akan belajar bahwa kita yang sudah mengenal Tuhan Yesus Kristus akan berpindah dari hukum Taurat kepada hukum Kasih Karunai, dimana hukum Kasih Kasih karunia itu lebih berat dibandingkan hukum Taurat, tetapi dengan pengenalan dan logika Allah yang telah kita miliki. Allah memberikan Roh Kudus untuk dapat memampukan hidup kita dalam menjalankan segala kebenaran Allah dan berjalan bersama dengan Tuhan Yesus Kristus.
Lalu Lukas 16: 18, seperti tiba tiba Firman Tuhan patah? Sebenarnya tidak , jika kita melihat dalam Matius 5: 32 dan 1 Korintus 7: 10 -11, hal ini akan berbanding lurus dengan keluaran 34: 15- 16 dimana Logika Allah menjelaskan bahwa janganlah kita ikut atau bergaul dengan golongan orang yang telah di sebutkan dalam Lukas 16 - 17 tersebut. Tetapi setialah terus kepada Tuhan Yesus Kristus dalam pengenalannya dan Logika Allah , sepeti yang disampaikan dalam FIlipi 3: 16.
Menjadi Gereja sempurna
Jadi ketika kita setia dalam kesetiaan kita dalam pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus dan memiliki logika Allah, Maka kita digambarkan seperti Lazarus dalam Lukas 16: 20. Dimana dalam pemandangan dunia, manusia yang mengikuti Allah bentuknya seperti seorang pengemis yang penuh borok. Sangat berbeda dengan orang yang mengikuti logika manusia seperti yang dikatakan lukas dalam Lukas 16: 19, dimana seorang yang berpakaian jubah ungu dan kain halus.
Hal ini menjelaskan bagaimana berharganya orang orang yang punya logika manusia untuk hidup di dalam dunia, Berbanding terbalik dengan orang yang mempunyai pengenalan akan Allah dan Logika-NYA. Hal ini yang menyebabkan anak bungsu dalam Lukas 15: 12 berkata “ berikan harta milikku “ lalu pergi menjualnya. Apalagi kita di akhir pada akhir zaman, dunia akan terus mendesak kita untuk keluar dari logika Allah dan menarik kita untuk masuk dalam sistem dunia dan terus disibukkan atas segala hal yang menjauhkan hidup kita dengan perjalanan kita bersama dengan Allah.
Jika kita melihat dalam Lukas 16:15 , begitu pula dengan beberapa oknum hamba hamba Tuhan yang hanya berbisnis dengan agamanya (Kis 19;21-40), inilah yang menjadikan manusia yang hidup dalam akhir dari akhir zaman memiliki tekanan yang tidak sedikit dan sangat menguras emosi. Dimana kita dianggap sebagai lazarus yang tidak berharga dan jijik di mata dunia. Bahkan mereka menganggap Lazarus adalah sebagai orang yang tidak mendapatkan belas kasihan Tuhan Yesus Kristus , berbeda dengan orang kaya ini. Bahkan jika lihat dalam Lukas 16 : 21, bahkan begitu hinanya sampai anjing ( hewan yang dianggap hina seerti dalam Matius 15:26 - 27 ) menjilat boroknya.
Tetapi perhatikan dengan seksama dalam Lukas 16 : 22-23, maka matilah mereka berdua. Tetapi apa yang mereka dapat apakah sama dengan kehidupan mereka di dunia ? dengan jelas kehidupan mereka terbalik 180 derajat. Dimana Lazarus duduk di pangkuan Abraham dan orang kaya ini sengsara di alam maut.
Maka perhatikan Lukas 16:24- 26, orang kaya meminta pertolongan kepada Abraham untuk memberikan sedikit kesejukan dari kesakitan yang ada. Tetapi Abraham dengan jelas mengatakan bahwa secara detail bahwa apa yang orang kaya terima adalah upah dari apa yang dia pilih pada saat di dunia, Dia memilih untuk ikut dalam logika manusia yang enak dan sangat diagungkan dalam dunia. Berbeda dengan Lazarus yang memilih untuk setia dalam pengenalan Allah dan Logika Allah yang membuatnya menjadi tidak berharga bahkan di kucilkan dalam dunia, tetapi dia memperoleh Hadiah yang besar yaitu sorgawi.
Bahkan dengan jelas dalam Lukas 16: 26 bawha batas antara pengikut Tuhan Yesus Kristus dan anak anak manusia ( dunia ) sangatlah jauh dan tidak setipis seperti dalam dunia yang fana ini. Karena logika Allah dan logika manusia memiliki jurang yang sangat berbeda dan memiliki perbedaan yang sangat mendasar.
Pilihan di tangan kita
Maka Lukas 16: 27 - 28 dengan jelas permintaan orang kaya itu agar mereka mau datang ke rumah ayahnya dan memperingatkan mereka bahkan dalam Lukas 16: 30 berkata kalo dengan karya Allah dalam muzijat, saudaranya akan bertobat.
Tetapi perhatikan apa yang dikatakan Abaraham dalam Lukas 16: 28 dan 31, segala sesuatu akan pilihan untuk mengenal Tuhan Yesus Kristus dan logika Allah sudah ada dan sudah tersedia tinggal apakah mereka akan memilih untuk setia dalam berjalan bersama dengan Allah bahkan dapat dipercayaioleh Allah sehingga menjadi gereja sempurna atau menjadi mempelai Kristus.
Tetapi kembali, ketika kita memilih mengkiut Tuhan yesus Kristus hanya mau melihat muzijat saja atau melihat sebagai rutinitas atau sebagai sebuah kelengkapan identitas dalam KTP atau sebagai penjaga bisnis saya atau apapun namanya. Maka kembali lihat dalam lukas 15 bahwa apa yang kamu dapat apa yang kamu saksikan hanya sebatas itu saja tidak akan pernah mendapatkan kepercayaan yang sungguh dari Tuhan Yesus Kristus.
Ketika memiliki jabatan tinggi di pelayanan seperti majelis, tua tua sidang atau apapun namanya bukan jaminan kamu memiliki kepercayan dari Tuhan Yesus Kristus, tetapi ketika sikap kita mau mengenal Tuhan Yesus Kristus dan memilliki logika Allah. Maka percayalah ada hal yang Tuhan Yesus Kristus lakukan dalam hidupmu dan walaupun dunia tidak menganggap kamu bahkan seperti lazarus. Tuhan Yesus Kristus yang selalu bersama kamu yang menuntun kamu serta Roh Kudus yag menguasai hidupmu, akan menyatakan kemuliaannya dan otoritasnya di akhir zaman ini .. Kiranya Tuhan Yesus kristus menolong kita semua. Amin
Dokumen : https://www.scribd.com/document/898700497/Tantangan-Dalam-Menjadi-Gereja-Sempurna