^ Yanti yang berbaju bunga bunga paling kiri |
Saya dirawat di Rumah sakit pada tanggal 10
Maret sampai 19 mei 2014 tanpa didampingi keluarga, karena mama saya sudah
lanjut usianya dan kakak dan adik saya sudah berkeluarga dan tinggalnya jauh
dari RS saya di rawat hanya Tuhan Yesus yang begitu setia mendampingi saya, di
RS saya sendiri yang Kristen dan warna kulit saya putih
Saya pernah
sakit usus buntu pecah 7 hari pada tahun 1979 dimana menurut medis, kalau usus
buntu pecah tidak tertolong,tapi mujizat
masih ada setelah dioperasi dan dirawat 3 minggu saya sehat kembali.
Akibat usus
buntu pecah dampaknya perlengketan usus dimana pada tahun 1997 dan tahun 1999 saya
harus menjalani operasi pembebasan usus yang lengket, dampak perlengketan usus secara
medis tidak bisa makan dan tidak bisa
BAB tapi puji Tuhan selama mengalami perlengketan usus saya masih bisa makan
dan BAB tiap hari, hanya perutnya terasa sakit yang luar biasa tiap hari.
Saya ditangani oleh dokter yang mengoperasi
saya pada tahun 1997 dan 1999 dimana hubungan saya dengan dokter ini sangat baik saya mengenal dekat
dengan keluaraganya jadi seperti papa
saya sendiri dokter bedah ini adalah
dokter bedah senior yang minim kegagalan operasi
Operasi dilakukan pada hari senen tanggal 10 maret 2014, operasi berjalan selama
5 jam,ternyata perlengketan usus saya sangat parah, setelah operasi beberapa hari keadaan saya tidak membaik lalu dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut lalu pada hari
jumat dokter bedah saya memutuskan untuk
menyerahkan saya untuk ditangani oleh dokter bedah yang lainnya , pada tanggal 16 maret 2014 hari minggu jahitan luka operasi saya terbuka dimana pada hari rabu dan saptu pada
saat diganti perban luka saya sudah mulai kering , hari senen dokter memeriksa
luka jahitan saya lalu dokter mengatakan bahwa luka operasi saya harus dijahit
lagi, saya berfikir bahwa saya masuk kamar operasi hanya untuk dijahit luka yang terbuka , lalu
tanggal 20 maret 2014 hari kamis saya masuk kamar operasi ternyata saya menjalani operasi besar selama 7 jam dan
ada usus besar yang dipotong 30 cm karena ususnya berlubang dan ada yang rapuh
,setelah selesai operasi dokter mengatakan bahwa saya ditaruh di
ruang ICU, tak terbayang kalau saya mejalani perawatan di ruang ICU karena keadaa saya kritis mengalami pendarahan sehingga di rawat di
ruang ICU,
Ilustrasi |
Puji Nama Tuhan dokter yang merawat saya diberikan hikmat oleh Tuhan, setelah saya dipuasakan
selama 2 hari saya mulai diberi makan 1 sendok bubur dengan jarak waktu 15 menit, baru boleh diberikan
1 sendok bubur lagi begitu pula dengan minum hanya boleh 1 teguk
dengan jarak 15 menit ke 1 teguk berikutnya, setelah 6 hari baru naik menjadi
10 menit untuk jarak waktu makan 1 sedok bubur dan 1 teguk lalu naik dan naik
mulai boleh makan nasi tim dan terakhir makan nasi dan menjadi makan norm al
kembali.
1 minggu setelah
keluar ruang ICU saya kembali masuk kamar operasi untuk menjahit luka yang
dibuka oleh dokter ternyata luka saya tidak bisa dijahit karena tidak ada
jaringan dokter menyarankan untuk makan teluh puyuh 10 butir setiap hari karena
kandungan proteinnya 4 kali dari telur ayam, keluar dari kamar operasi saya
menangis bertanya kepada Tuhan kenapa mau dijahit saja susah.
Pasca luka saya gagal
dijahit saya mulai latihan banyak jalan karena dokter sangat memantau sekali
perkembangan saya dan saya mendapat dokter yang begitu perhatian pada saya,
dimana pada saat kondisi saya belum stabil beliau tidak menerima pasien untuk
dioperasi jadi hanya focus kepada kasus saya padahal sudah ada beberapa pasien
yang menanti penanganan beliau untuk dioperasi.
Pada saat saya
mulai stabil Tuhan pakai saya luar biasa padahal masih ada luka yang terbuka 10
cm diperut saya tapi tak terasa sakit, Tuhan
pakai saya untuk memotivasi
pasien lainnya bahkan ada menagis
dihadapan saya dan beberapa kali ada yang menangis dipundak saya pada saat
mereka mencurahkan kesedihannya kepada saya, yang tak terbayang didalam benak
saya, saya mengajari seorang kakek untuk membaca alkitab pada hari jumat Agung,
saya katakan membaca alkitab itu harus bersuara, karena iman timbul dari
pendengaran, pendengaran akan Firman Tuhan, adakalanya perawat yang meminta
saya untuk melihat pasien lain yang hanya terbaring di ranjang, banyak yang tak
mengira kalau saya itu pasien karena gelang pasien saya lepas dimana berat
badan saya turun 20 kg, mereka baru tahu saya pada saat saya ganti perban
dimana mereka sempat melihat luka operasi saya yang begitu panjang 30 Cm dan
ada luka yang terbuka 10 cm yang belum bisa dijahit, adakalanya ada yang
bertanya kepada saya mengapa saya mau
bergaul akrab dengan mereka, saya hanya katakan kita sama-sama makan nasi, bahkan
kalau saya tidak keluar dari kamar dipertanyakan yanti kenapa hari ini kamu
tidak kelihatan, saya katakana saya tidak keluar dari ranjang karena dokter mau
datang.
Puji nama Tuhan
1 minggu kemudian luka saya bisa dijahit selesai dijahit dokter berpesan bahwa
perban saya jangan dibuka selama 1 minggu saya senang sekali mendengarnya
karena selama ini setiap pagi dan sore perban saya harus diganti dan diberikan
antibiotic tabur karena mengeluarkan banyak cairan bahkan karena banyaknya
cairan yang keluar sempat ditambahkan pembalut diatas perban
ilustrasi Puji Pujian anak GPdI Ketapang |
Ternyata luka
jahitan saya tetap mengeluarkan cairan walaupun sudah berhasil di jahit dan kembali
harus diganti perbannya setiap hari tapi hanya 1 kali diwaktu pagi saja, entah
mengapa luka jahitan saya yang mengeluarkan cairan jadi berlubang tapi tidak
terasa sakit tapi kata dokter tidak apa-apa nanti akan rapat sendiri, banyak
yang bertanya kepada saya kenapa luka tetap remburs tidak mau kering padahal
saya tidak ada penyakit diabetes
15 hari setelah
luka saya dijahit, dokter buka benang jahitan saya, pada saat benang jahitan
saya dibuka ternyata luka operasi saya kena bakteri, lukanya berlubang ada 5
lubang jadi saya harus menjalani perawatan luka khusus pagi dan sore, saya
menangis bertanya kepada Tuhan mengapa, karena saya berfikir begitu buka
jahitan saya bisa pulang kerumah, saya menangis sambil berdoa sampai saya
mendengar suara Tuhan yang berkata ada rencana yang indah buat kamu yanti,
setelah mendengar suara itu saya menjadi tenang
Yanti baju batik dan rok putih KKR anak GPdI ketapang |
Kalau malam saya
menangis bicara dengan Tuhan masalah biaya rumah sakit yang begitu besar dimana
saya tidak punya uang untuk membayarnya, saya baca 2 Raja2 4:1-7 tentang minyak
seorang janda, saya baca berulang-ulang saya imani terus menerus, Puji Tuhan saya dirawat di Rumah sakit dimana
saat saya masuk ruang ICU keluarga saya tidak diminta uang jaminan, begitu pula
luka saya tetap dirawat setiap hari walaupun saya belum melakukan pembayaran yang diminta bagian keuangan, karena kepala
perawat ruangan mengatakan bahwa antara keuangan tidak ada hubungannya dengan
perawatan, tugas perawat adalah tetap merawat pasien.
Masalah biaya
rumah sakit saya bicara kepada dokter yang merawat saya beliau katakan
bahwa bisa dicicil dan puji Tuhan
disetujui bisa dicicil 10 kali, Tuhan baik dokter yang mengoperasi saya tanggal
10 Maret 2014 menghapuskan semua biaya visitnya dan biaya operasi dicoret
diganti hanya menjadi Rp 500.000,- Begitu
banyak pengurangan biaya rumah sakit, sehingga bagian keuangan mempertanyakan,
baik sekali dokternya mau menghapuskan banyak biaya saya, ada perawat yang
Kristen menyarankan bahwa tiap minggu lakukan pembayaran semampunya jadi tiap
minggu saya lakukan pembayaran Rp 500.000,- kadang kala Rp 1.000.000,-
2 minggu setelah saya menjalani perawatan luka, luka saya membaik hanya tinggal 1 lubang kecil dan hanya diberikan obat luka biasa dan dokter mengijinkan saya pulang jumat 16 Mei 2014.
Pada saat saya
mau pulang saya ada masalah dengan keuangan karena pihak RS menolak dokter yang
mau menjadi penjamin saya, pihak keuangan minta surat berhaga untuk jaminannya
atas biaya yang dicicil 10 kali selama 10 bulan dimana saat itu saya tidak
punya surat berharga sebagai jaminannya, hari jumat itu saya belum dijinkan keluar dari
rumah sakit, Tuhan baik Dia kirim orang yang mau membantu masalah biaya rumah
sakit saya, sehingga pada hari senen 19 Mei 2014 saya bisa melunasi semua biaya
rumah sakit sebesar 85% dari seluruh biaya rumah sakit, suatu kemurahan Tuhan
yang luar biasa selama ini saya hanya mampu membayar 15% dari seluruh total
biaya tapi saya mendapatkan perawatan yang maksimal dari rumah sakit sampai
saya sembuh
Penyertaan Tuhan luar biasa selama saya
dirawat 71 hari dimana saya mendapatkan dokter yang sangat peduli kepada saya
pada saat saya di ICU setiap hari dokter visit tanpa mengenal hari libur begitu
pula dengan perawatan luka operasi saya dokter sendiri yang merawat luka dan
menggantikan perbannya bahkan guritanya dokter sendiri yang mengikatnya, juga
perawat-perawat rumah sakit yang merawat saya dari keadaan tidak berdaya selama
25 hari sampai saya bisa berjalan, dan Tuhan berikan orang-orang yang begitu
peduli kepada saya walaupun mereka tidak seiman tapi mereka begitu peduli
sekali pada saya, saya mendapat berkat makanan yang begitu melimpah dari
mereka, pernah sendok makan jatuhpun mereka buru-buru datang menolong saya
mereka katakana kalau perlu apa-apa bilang jangan sungkan untuk minta tolong,
saya merasa seperti Nabi Elia ditepi sungai Kerit (1 Raja2 17:1-6)
Ilustrasi berdoa gambar asli : SIL 2015 - anak anak berdoa dengan sungguh sungguh |
Apapun yang
terjadi di dalam hidup ini asalkan semua seijin Tuhan, Tuhan sanggup memberikan
jalan keluarnya dan menolong kita tepat pada waktunya, mujizat masih ada
Janty
Kurnia-guru sekolah minggu GPDI Ketapang