Kita telah melihat bagaimana kuasa dan hebatnya Tuhan Yesus Kristus dalam kehidupan orang percaya dan berikan kekuatan serta kemampuan untuk mengerti melalui Roh Kudus yang diberikan kepada kita semua orang percaya.
Kita diberikan kesempatan kepada Tuhan Yesus Kristus, untuk belajar Firman Tuhan yang benar dan sesuai dengan kehendak, rencana serta pekerjaan Allah yang ada dalam hidup kita.
Beberapa kesempatan lalu, kita telah belajar tentang "SALFA dalam Kristen", dimana kita belajar sebuah Doktrin bukan produk kreasi manusia. Tetapi doktrin adalah sebuah hal yang sangat " Sakral" atau yang khusus, dimana doktrin ini menjadi dasar bagi kehidupan dan kepercayaan manusia. Tetapi hal ini sering diabaikan oleh logika manusia, karena doktrin ini harus berdasarkan logika Allah yang di dalamnya ada perkenanan, perintah, ajaran dan Pimpinan Roh Kudus .
Jika kita melihat dalam 1 timotius 1:3-11 , bahkan dalam ayat 3 dijelaskan dengan tegas bahwa " mereka jangan mengajarkan ajaran lain", karena dalam ayat ke 5 dengan jelas bahwa "Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas." Maka dengan jelas bahwa sebuah Doktrin ini menjelaskan untuk mencapai pengenalan Allah yang benar dan perjalan Iman yang benar.
Tetapi perhatikan dalam ayat ke 6-7 dijelaskan bahwa ada orang yang tidak mengerti dasar dan tujuan dari Iman dan doktrin yang menjadi dasar atas segala sesuatunya. Tetapi masalahnya mereka mengajar dan mereka mengajar tanpa mengerti apa yang mereka bicarakan serta pokok atau dasar yang mereka bicarakan.
Inilah kenapa hukum taurat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ajaran yang sehat dalam hukum kasih karunia. Perhatian dalam ayat 8-11, bahwa hukum taurat itu baik jika tempat digunakan dan dijelaskan dalam ayat 9 bahwa bukan untuk orang benar ( karena orang benar sudah dalam hukum kasih karunia ). Sedangkan hukum taurat itu terpampang jelas bagi orang yang tidak mengenal Allah serta bertentangan dengan ajaran sehat. Karena ajaran sehat itu berasal dari injil Allah yang Maha Mulia dan Maha Bahagia yang telah diberikan dan dipercayakan oleh Allah melalui Paulus - Hamba Allah ( doktrin yang kita pelajari saat ini) .
Injil Allah adalah sebuah hal yang Maha Mulia Dan Maha Bahagia, karena Injil adalah kekuatan Allah ( Roma 2;16) membawa orang benar kepada kebenaran dan logika Allah dalam hukum kasih karunia Allah. Inilah kita orang percaya, sebuah kebahagian orang benar dimana dalam kasih , sukacita dan sampai Sejahtera yang diberikan dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Maka dengan kasih Kristus, kami mengatakan bahwa doktrin menjadi bagian yang sangat penting karena jika kita merujuk pada Matius 25:1-13. Jika terus kita telusuri dalam mencari lebih dalam akan kebenaran Firman Tuhan , Maka 10 anak Dara yang bijaksana dan bodoh mereka semua membawa pelita dengan api menyala (cahaya). Jika kita merujuk pada amsal 6:23 dijelaskan pelita adalah perintah yang merujuk pada Firman Tuhan itu sendiri dan cahaya itu merujuk pada ajaran / dogma maupun doktrin yang berdasar pada perintah Allah.
Jika kita perhatian lebih detail kembali, bahwa dalam pelita terdapat minyak yang dasar dogma / ajaran, dalam hal ini melihat dalam Roma 8:14 yaitu Roh Kudus yang menjadi dasar kita untuk mengenal Allah dan menjalankan Firman Tuhan ( hari ke 1 dan 2). Karena kita telah dipanggil dan kita telah memilih untuk menyerahkan hidup kita kepada Tuhan Yesus Kristus.
Setelah kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan Yesus Kristus, Maka kita harus terus mengerjakan keselamatan ( Filipi 2:12) yang telah diberikan dengan taat menuju kepada manusia yang sempurna yang dipilih oleh Tuhan Yesus Kristus menjadi sahabat Kristus dan yang tercatat dalam buku kehidupan ( hari penciptaan ke 6 - serupa dan segambar dengan Allah).
Tetapi sering kali, dalam mempelajari segala kebenaran Allah mengunakan logika manusia dan sesuai dengan buku yang tertulis secara massal dan dibuat oleh orang tertentu yang diakui oleh akademis dan organisasi. Hal ini menjadi sangat miris dan menyedihkan, karena seharusnya orang percaya hidup dalam pengenalan akan Allah dan mengerti segala hukum serta ketetapan Allah hanya melalui Firman Allah dan pernyataan Roh Kudus ( dikonfirmasi dengan Firman Tuhan dan orang yang dipilih Allah untuk melayani).
Manusia harus mengalami sendiri apa itu pengenalan akan Allah dan pengajarannya. Hal ini dipertegas dalam kitab kisah para rasul 1:15 -22 , 9:27 , 22:2-4,21 dan filipi 3:10-12. Bagaimana murid Tuhan atau Rasul Tuhan adalah orang yang mengenal secara pribadi dan mendapatkan perintah serta segala ketetapan Allah untuk menghidupkan Firman Allah dan berjalan dalam rencana, kehendak bahkan pekerjaan Allah yang telah ditetapkan kepada mereka.
Sehingga jika kita melihat dalam Roma 1:1, 1 dan 2 kor 1:1 , Galatia 1:1, Efesus 1:1, kolose1:1, 1&2 timotius 1:1 menjelaskan dengan singkat bahwa Paulus merupakan seorang hamba dan rasul yang diberikan kepercayaan oleh Tuhan Yesus Kristus. ( walaupun dalam interen gereja Mula mula Paulus seringkali dianggap nomor 2 bahkan bukan rasul ). Dan seharusnya inilah identitas kita, dan bukan berasal dari manusia yang berdasarkan logika manusia dan karya / apa yang telah dikerjakannya.
Inilah "warna " doktrin kita yang secara terus terang bahwa kita adalah orang yang memilih dan dipilih ( diurapi) oleh Tuhan Yesus Kristus untuk menyatakan kemuliaan Allah dan menjadi serupa dengan Yesus ( manusia yang sempurna) pada akhir zaman. Hal ini bisa dilihat dalam Kejadian 5:1-32 dan menjadi perhatikan kita dalam ayat 23, bagiamana Henokh menjadi orang yang bergaul dengan Allah dan dari semuanya keturunan Adam sampai Nuh sebelum kejadian air bah datang, Hanya Henock yang diangkat oleh Tuhan Yesus Kristus dan tidak mengalami kematian karena dia memperoleh kesaksian bahwa ia berkenan kepada Allah ( Ibrani 11:5).
Walaupun terkadang kita sering berpikir secara logika manusia bahwa dominasi logika manusia saat ini telah menguasai hampir seluruh aspek kehidupan manusia dan tidak ada celah untuk kabur dari segala jeratan itu. Maka perhatikan dalam Ibrani 13:5-6, Tuhan Yesus Kristus sanggup membawa kita untuk lolos dari jebarkan logika manusia. Asal kita hidup seturut dengan logika Allah, mencukupkan diri dengan apa yang Tuhan berikan ( Ibrani 13:5), Kuatkan penguasaan Roh Kudus ( Yohanes 16: 13) dalam keteguhkan hatimu / Iman dan Logika Allah diutamakan dalam hidupmu ( Yos 1: 5 ), serta bergaul dengan Allah / berdoa / komunikasikan kepada Tuhan Yesus Kristus ( Mazmur 118:6).
Inilah menjadi dasar perempuan yang bijaksana walaupun tidak enak secara duniawi, Tetapi tetap memiliki kasih, sukacia,dan damai sejahtera dalam hidup mereka ( Matius 11:29-30) karena mereka tahu dan menjadi orang yang terpilih untuk siap menyambut kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua kali.
kiranya Tuhan Yesus Kristus tolong kita semua dan terus berjalan bersama kita dari sekarang sampai selama lamanya. Amin .